Thursday 10 November 2016

Belajar Berbudaya

Posted by ilmu dasar kehidupan On 05:13 | No comments
       Tiga acara besar yang dimulai tanggal 13 sampai 15 Nopember 2016 ini merupakan ujung kegiatan dari Sanggar Bharada. pertama tanggla 13 Nopember diadakan campursari yang merupakan salah satu ikon dan hasil pembeljaran yang dimiliki oleh Sanggar. Campursari dengan beberapa modifan ini dilaksanakan di Royal mall Surabaya. Perlu diketahui campursari Sanggar Bharada sudah samapi di pertlevisian khususnya TVRI, setiap catur wulan bergilir sanggar selalu tampil di layar kaca. 
       Acara kedua yang akan dilaksanan oleh sanggar ialah Pentas Kethoprak yang merupakan kegiatan rutianan Sanggar. Kethoprak ini akan menceritakan tentang kelahiran Angling Darma dan kemashuran Jaya Baya, tentunya para dulur sudah mengeahui nama-nama tersebut, Raja dari segala raja. Penggladian setiap malam dilakukan oleh mahasiswa jurusan Jawa Unesa guna tampil heboh disaat hari pertunjukan. Kethoprak Mahasiswa akan dilaksanakan pada tanggal 14 Nopember 2016.
        Kegiatan puncak dari Sanggar Bharada berakir tanggal 15 Nopember 2016, yaitu pentas wayang kuliit padat, Wayang kulit pafelaran padat ini digelar dengan versi jawa timuran atau juga dikenal dengan jek dong. Lakon yang akan diambil berhubungan dengan masa Ramayana yaitu gugurna sang kusir Mandaruki. Banyak perbedaan antara wayang kult versi kulonan dan wetanan, termasuk tokoh mandaruki. Tokoh ini hanya ada di versi Jek dong (wetanan). Mandaruki adalah tokohh wayang yang berupa raksasa kecil, dia terlahir karena kesalahan Rahwana.  Ketika Raja Alengka yaitu Rahwana berguru kepada resi Subali, dirinya diwanti-wanti olehgurunya untuk tidak melafalkan mantra yang diajarkan, karena penasaran Raja Rahwana melafalkan mantra tersebut, seketika keluar raksasa bajang dari diri Raja Rahwana. 
         Ketiga kegiatan ini merupakan ajang belajar bagi Mahasiswa ontuk  belajar berbudaya. Bukan kemaksimalan atau pentas yang begitu bagus diininginkan oleh mereka, tetapi bagaimana proses belajar dan penghayatan tentang budaya.Selalu ingat budaya sangat penting kawan, apalagi budaya kita sendiri, alau bukan kita generasi penerus mau siapa lagi, apa kita hanya menunggu bangsa lain untuk merawat budaya leluhur.


0 comments:

Total Pageviews

anti block

G.ads