Monday 25 June 2018

Sholat Sunah Rawatib

Posted by ilmu dasar kehidupan On 06:16 | No comments
Sholat Sunah Rawatib

Pengertian

Sholat sunat Rawatib adalah sholat yang mengiringi sholat sholat fardhu. Sholat rawatib ada 2 macam yaitu sunnah qabliah yang di lakukan sebelum shalat fardhu,dan sunnah ba’diyah yaitu yang di kerjakan setelah shalat fardhu. Shalat ini dikerjakan secara munfarit (tidak secara berjama’ah)


Jenis dan Niat Sholat Rowatib

1. Shalat sunah dua rakaat sebelum shalat shalat subuh (qobliyah)
Niat shalat qobliyah subuh : Ushalli sunnatash subhi rak’ataini qabliyyatan lillahi Ta’aalaa
Aku shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat karena Allah


2. Shalat sunah dua rakaah sebelum shalat shalat dhuhur (qobliyah)
Niat shalat qobliyah dhuhur : ushalli sunnata dzhuri rak’ataini qabliyyatan lillahi ta’aalaa
Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakataa karena Allah.


3. Shalat sunah dua atau empat rakaat setelah shalat dhuhur (ba’diyah)
Niat shalat dhuhur ba’diyah untuk dua rakaat : ushalli sunnata dzuhri rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aala
aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah
Niat shalat dhuhur ba’diyah untuk empat rakaat : ushalli sunnata dzuhri arba’a roka’atin ba’diyyatal lillaahi ta’aala
aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur empat rakaat karena Allah


4. Shalat sunah dua atau empat rakaat sebelum shalat ashar (qobliyah)
Niat shalat ashar qobliyah untuk dua rakaat : ushalli sunnatal ‘ashri rak’ataini qabliyyatan lillahi ta’aalaa
aku niat shalat sunnah sebelum ashar dua rakaat karena Allah
Niat shalat ashar qobliyah untuk yang empat rakaat : ushalli sunnatal ‘ashri arba’a roka’atin qabliyyatan lillaahi ta’aala
aku niat shalat sunnah sebelum ashar empat rakaat karena Allah


5. Shalat sunah dua rakaat setelah shalat magrib (ba’diyah)
Niat shalat magrib ba’diyah : Ushalli sunnatal maghribi rak’ataini ba’diyyatal lillahi ta’aalaa
Aku niat shalat sunnah sesudah magrib dua raka’at karena Allah


6. Shalat sunah dua rakaat sebelum shalat isya’ (Qobliyah)
Niat shalat isyah qobliyah : ushalli sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini qobliyyah lillahi ta’aalaa
aku niat shalat sunah sebelum isya’ dua rakaat karena Allah


7. Shalat sunah dua rakaat setelah shalat isya’ (ba’diyah)
Niat shalat isya’ ba’diyah : Ushalli sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diyyah lillahi ta’aalaa
aku niat shalat sunah sesudah isyah dua rakaat karena Allah



Keutamaan Sholat Rowatib

Pahala yang Lebih Besar
Seperti yang disampaikan di atas, bahwa salah satu keutamaan shalat sunnah Rawatib mendatangkan pahala yang besar hingga dibangunkan Allah rumah di surga. Untuk itu, sangat besar ganjaran dan pahalanya bagi umat islam yang menjalankan. Tentu, semuanya ingin mendapatkan surga. Untuk itu, salah satu amalan yang bisa membuat kita masuk ke surga setelah melakukan hal yang wajib adalah menjalankan sunnah Rasul yang bisa kita lakukan. Yaitu dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib.

Pengondisian Diri yang Lebih
Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib, maka kita akan mendapatkan pengondisian diri yang lebih. Secara umum shalat adalah aktivitas yang mendatangkan kekuatan atau energi positif terhadap diri kita. Hal ini dikarenakan spiritual kita terisi dengan shalat yang khusuk. Dengan shalat sunnah rwatib maka, kita juga akan mendapatkan charger yang lebih terhadap spiritual ketuhanan diri kita. Hal ini membantu menjaga diri kita agar selalu awas diri dan sadar akan Allah SWT.

Melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW
Untuk bisa menjadi ummat Rasulullah SAW, tentunya bukan hanya identitas saja kita bisa tergolong sebagai ummatnya. Melaksanakan ibadah sunnah, mencontoh perilaku Rasul, dan meneladani apa yang dilakukannya adalah hal yang membuat kita menjadi seorang yang mengikuti Rasulullah. Mengaku saja sebagai ummat Rasulullah tentu saja tidak cukup, namun harus konsisten dan terus menerus mengikuti Sunnah Rasullullah.
Untuk itu, shalat sunnah Rawatib yang dicontohkan Rasulullah secara konsisten adalah salah satu jalan membuat kita bisa tergolong sebagai ummatnya. Untuk itu, teruslah konsisten malaksanakannya agar bisa mendapatkan keutamaan ini.

Perilaku Seperti Sahabat Rasulullah
Yang melakukan sallah sunnah rawatib ini, bukan hanya Rasulullah melainkan sahabat-sahabat Rasul pun melaksanakannya. Untuk itu, Shalat Sunnah ini sebagaimana dilakukan oleh para Sahabat Rasulullah. Dengan menjalankannya, kita akan memiliki kesamaan dengan para sahabat Rasulullah yg shalih dan penuh amalan kebaikan.

Lebih Banyak Doa dan Mendekatkan pada Allah SWT
Setiap shalat yang kita lakukan adalah membaca surat dan tentunya doa. Untuk itu, dengan menambah shalat dengan shalat sunnah rawatib maka kita akan lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di waktu-waktu tertentu kita bisanya sering melupakan Allah SWT dan lupa untuk memanjatkan doa kepada-Nya. Untuk itu, dengan shalat yang ditambah maka doa-doa kita pun akan bertambah, munajat kepada Allah akan semakin banyak, dan kita akan semakin merasa dekat dengan Allah SWT. Dengan begitu, kita akan terbaisakan menjadi hamba yang senantiasa mengingat aturan, perintah, dan hukum Allah pada manusia.

Tidak Banyak Terlena dengan Dunia
Shalat seperti alarm yang mengingatkan kita akan hakikat hidup di dunia. Bacaan yang kita baca, dzikir yang kita lakukan membuat kita terkondisikan dengan amalan yang mengarahkan kepada akhirat, bukan hanya hal duniawi saja. Untuk itu, dengan tambahan shalat sunnah rawatib semakin banyak mengingatkan kita pada akhirat, sehingga kita tidak mudah untuk terlena dengan duniawi.


Lebih Banyak Menghayati Islam
Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib kita juga akan lebih banyak menghayati tentang islam. Islam adalah seperangkat aturan Allah. Biasanya dalam kehidupan sehari-hari kita sering melupakan dan melalaikan hal ini. Untuk itu, dengan tambahan shalat sunnah rawatib maka kita akan mendapatkan penghayatan akan islam yang lebih tinggi lagi dibanding hanya dengan shalat wajib.

Lebih Banyak Bersyukur
Dengan memperbanyak shalat sunnah rawatib, maka kita juga akan semakin banyak bersyukur lewat dizkir dan bacaan yang kita lantunkan. Bersyukur dalam hal ini adalah kita masih diberi waktu di dunia dan juga menjalankan perintah-perintah Allah dengan sebaik-sebaiknya. Di luar shalat, manusia sering kali lalai untuk bersyukur, untuk itu dalam shalat adalah hal yang bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk bersyukur.

Takut Akan Hukum Allah SWT
Dengan memperbanyak shalat sunnah rawatib, kita juga akan mendapatkan rasa takut kepada Allah SWT. Rasa takut ini muncul karena bentuk ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah. Semakin sering kita berinteraksi dengan shalat, maka kita akan semakin menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang harus kita taati dan takuti segala siksaan-nya. Untuk itu, rasa takut ini muncul jika dalam shalat sering kita ingat dan khusuk menjalankannya. Salah satunya melalui shalat sunnah rawatib yang dilakukan.

Menjauhi Sifat Sombong dan Riya
Shalat sunnah rawatib sebagaimana shalat wajib, membuat kita menjauhi sifat sombong dan riya. Hal ini sebagaimana dilakukan saat shalat, kita akan selalu rukuk dan sujud kepada Allah. Saat itulah kita menjadi seseorang yang benar-benar menghambakan diri kepada Allah SWT. Kita akan menjadi seorang hamba atau budak yang sujud kepada Allah. Tidak ada apa-apanya kita dibandingkan Allah yang Menguasai segala jagat raya ini.



Sunday 24 June 2018

Puasa Sunah Senin Kamis

Posted by ilmu dasar kehidupan On 11:09 | No comments
Puasa Sunah Senin dan Kamis

Pengertian Puasa Senin Kamis serta Hadist Pendukung

Puasa senin kamis merupakan jenis puasa sunah yang dilaksanakan setiap hari senin dan kamis, seperti dengan namanya. Beberapa hadits meriwayatkan bahwa salah satu puasa yang sering dilaksanakan oleh Rasulullah SAW adalah puasa pada hari senin dan kamis. Oleh karena itu sebagai umat nabi Muhamad sudah sepantasnya meneladani contoh-contoh yang diberikan oleh beliau, guna sebagai ibadah tambahan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, hal ini dapat dibuktikan  dari hadist  berikut.

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.”(HR. Muslim no. 1162)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)
Niat puasa sunah senin dan kamis

Doa/ Niat Puasa Senin Kamis

 lafadz niat puasa Senin :

نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعال

Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’aalaa
“Aku berniat puasa sunnah hari senin karena Allah Ta’ala”

Lafadz niat puasa kamis :

نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعال

Nawaitu dhouma yaumul khomisi sunnatan lillahi ta’aalaa
 “Aku berniat puasa sunnah  hari kamis karena Allah Ta’ala.

Doa buka puasa

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُأ ذَهَبَ الظَّمَأُوَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ                
Allahumma laka shumtu wa’ala rizqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallaatil ‘uruqu watsabatal ajru
“Ya Allah hanya untuk Mu aku berbuka dan dengan rizki-Mu lah aku  berbuka. Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah serta pahala telah tetap”

Keutmaan, Hikah, dan Manfaat Puasa Senin Kamis

Meningkatkan Ketakwaan Dan Pahala Akan Dilipatgandakan

Hari Senin Merupakan Hari Rasulullah Dilahirkan Dan Menerima Wahyu-Wahyu

Pintu Surga Terbuka

Perisai Jiwa

Meningkatkan Kedisiplinan

Meningkatkan Amalan

Meningkatkan Rasa Syukur

Terhindar Dari Godaan Syaitan


Friday 15 June 2018

Puasa Syawal 6 Hari

Posted by ilmu dasar kehidupan On 13:52 | No comments
Puasa Syawal

Puasa Syawal hukumnya sunnah. Adapun untuk lafadz niat puasa syawal akan kami paparkan pada halaman ini secara lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin beserta terjemahannya.

Seperti diketahui, yang namanya sunnah yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Namun sangat disayangkan, apabila kita meninggal puasa sunnah syawal 6 hari, karena puasa syawal pahalanya sangat besar yaitu sama seperti kita berpuasa selama satu tahun penuh. Sungguh sangat disayangkan apabila meninggalkan puasa sunnah yang satu ini. Maka dari itu, meskipun kita baru saja menyelesaikan Puasa Wajib 1 bulan penuh yakni Puasa Ramadhan, namun alangkah lebih baik lagi kita menjalankan puasa sunnah syawal 6 harisetelah lebaran idul fitri yaitu pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 syawal. Jika ditanggal tersebut diatas belum sempat untuk berpuasa, maka kita bisa melakukan puasa sunnah syawal selama 6 enam hari pada tanggal atau hari lainnya selama masih di bulan syawal.

Dan berikut adalah bacaan niat puasa syawal sunnah 6 hari lengkap arab, latin dan terjemahannya
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ ِستَةٍ ِمنْ شَوَالٍ سُنَةً ِللَه تَعَالَي

NAWAITU SHOUMA GHODIN 'ANSITTATIN MIN SYAWAALI SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya : Saya niat berpuasa sunnah enam haru bulan Syawal karena Allah


Dalil/Hadits Puasa Sunah Syawal selama 6 Hari

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya :
Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

جعل الله الحسنة بعشر أمثالها فشهر بعشرة أشهر وصيام ستة أيام تمام السنة
Artinya :
Allah menjadikan kebaikan dengan 10 kali lipat. Maka satu bulan sama dengan 10 bulan. Dan puasa enam hari sama dengan setahun penuh. (HR. Nasa'i)

صيام شهر رمضان بعشرة أمثالها وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة
Artinya :
Puasa sebulan Ramadan pahalanya 10x lipat. Puasa enam hari bulan Syawal sama dengan dua bulan. Maka jumlahnya sama dengan setahun penuh. (HR. Ibnu Khuzaimah)

Itulah Lafadz Niat Puasa Sunah Syawal Selama 6 Hari Lengkap Dalilnya yang dapat kami share. Perlu dicatat, bawah ulama fiqih berpeda pendapat tentang waktu pelaksanaan puasa Syawal. Apakah harus berpuasa langsung sehari setelah Idul Fitri yaitu mulai tanggal 2 bulan Syawal karena ada kata [أتبعه] dalam hadits atau asalkan dilakukan pada bulan Syawal?

Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukang langsung sehari setelah hari raya dan tidak harus berturut-turut. Yang penting dilakukan selama bulan Syawal maka akan mendapat keutamaan (fadhilah) puasa Syawal seperti disebut dalam hadits.


From:http://www.blogkhususdoa.com/2015/07/niat-puasa-syawal-sunah-6-hari-lengkap-dalilnya.html?m=1

Saturday 9 June 2018

Tajwid - Hukum Mim Mati (Sukun)

Posted by ilmu dasar kehidupan On 07:56 | No comments
Hukum Mim Mati (Mim Sukun)


        Mim Mati ialah apabila ada Mim sukun bertemu salah satu huruf izhar syafawi, idgham mitsli(idgham mimi), ikhfa’ syafawi.
 Hukum mim mati ada 3 yaitu:
a. izhar syafawi
                ialah apabila ada mim  mati bertemu salah satu huruf hijaiyyah selain mim (م) dan ba’(ب).
cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.
contoh izhar syafawi :
                1.            ذلِكُمْ فِسْق                  sebab     مْ             bertemu  ف
                2.            عَلَيْهِمْ نَارٌ                   sebab    مْ              bertemu  ن
                3.              فَوْقَكُمْ سَبْعَ                  sebab    مْ              bertemu  س
                4.            ذَلِكُمْ خَيْرُ                     sebab    مْ              bertemu  خ
                5.            لَكُمْ ءَايَة                    sebab    مْ              bertemu ء  
                                                                                       


b. idgham mimi (idgham mitsli/idgham mutamatsilain)
                ialah apabila ada mim  mati bertemu mim (م).
cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung
Contoh idgham mitsli :
    1.                      فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَض             sebab    مْ              bertemu م  
                2.                            الَّذيْنَ هُمْ مِنْ             sebab    مْ              bertemu م  
                3.                            لَهُمْ مَغْفِرَةٌ                sebab    مْ              bertemu  م
                4.                            كُنْتُمْ مُّعْمِنِيْنَ             sebab    مْ              bertemu   م
                5.                            وَاِنَّهُمْ مَّيِّتُوْنَ             sebab    مْ              bertemu  م 
c. ikhfa’ syafawi
                ialah apabila ada mim  mati bertemu ba’(ب).
cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.
contoh ikhfa’ syafawi :
1.                            اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ               sebab    مْ              bertemu ب 
                2.                            وَمَا هُمْ بِمُعْمِنِيْنَ       sebab    مْ              bertemu ب 
                3.                            وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّ      sebab    مْ              bertemu ب 
                4.                            يَوْمَ هُمْ بَرِزُوْنَ         sebab    مْ              bertemu ب 
                5.                            مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍ             sebab    مْ              bertemu ب 
copy from

Tajwid - Hukum Nun Mati dan Tanwin

Posted by ilmu dasar kehidupan On 07:45 | No comments
Hukum Nun Mati dan Tanwin


A. Pengertian Nun Mati dan Tanwin
Nun mati disebut juga nun sakinah. Sedang yang dimaksud dengan nun mati adalah nun yang tidak berbaris, ia menggunakan harakat sukun sehingga nun itu tidak dapat dibunyikan kecuali diawali huruf lain. Contoh : عِنْدَ يَنْمُوْا
Sedangkan yang dimaksud dengan tanwin adalah nun mati yang bertempat di akhir isim (kata benda) yang terlihat apabila dibaca washal (sambung dengan kata lain) dan hilang ketika ditulis (diwakafkan).
Jadi pada dasarnya tanwin itu bermula dari nun mati yang kelihatan dalam bahasa lisan dan hilang dalam bahasa tulisan. Contoh :
سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Dibaca سَمِيْعُنْ عَلِيْمُنْ
سَلَامًا تَامّاً Dibaca سَلَامَنْ تَامَّنْ
Dari pengertian di atas, tampak bahwa antara nun mati dan tanwin mempunyai persamaa dan perbedaan. Persamaannya yaitu terletak pada huruf nun-nya yang mati. Sedangkan perbedaaanya yaitu: nun mati tampak jika diucapkan maupun ditulis, dan tanwin hanya tampak nun-nya ketika diucapkan bukan ditulis.

B. Hukum Nun Mati dan Tanwin
Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah, mempunyai dampak hukum tersendiri dalam bacaaanya. Ada yang dibaca terang (izhar), memasukkan (idgham), menukar atau berubah (iqlab ) dan menyembunyikan (ikhfa’). Dari dampak tersebut, maka bila ada nun mati atau tanwin bertemu huruf hijaiyah mempunyai 4 hukum, yaitu:
  1. Izhar (اِظْهَارْ )
  2. Idgham ( اِدْغَامْ )
  3. Iqlab ( اِقْلَابْ )
  4. Ikhfa’ ( اِخْفَاءْ )
Kelima cara bacaan itu akan diterangkan satu persatu secara rinci sebagai berikut:
1. Bacaan Izhar
a. Pengertian Izhar
Muhammad Mahmud menyatakan bahwa dalam arti bahasa, izhar berarti : اَلْبَيَانْ yakni terang, jelas, tampak. Sedangkan menurut istilah adalah:
الإِظْهَارُ هُوَ إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مِنْ غَيْرِ غُنَّةٍ
“Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa disertai berdengung”
Pengertian itu menjelaskan agar cara membaca nun mati atau tanwin jelas dan terang, tanpa disertai dengung jika bertemu dengan huruf izhar.
b. Huruf-huruf izhar
Huruf izhar ada 6 macam, keenam huruf itu disebut huruf halqi ( الحَلْقِي ), karena makhraj huruf izhar pada halqi (tenggorokan). Adapun huruf-huruf halqi adalah : ء هـ ح خ ع غ . Dengan keenam huruf itu pula, maka bacaan ini bisa disebut dengan izhar halqi. ( اِظْهَارْ حَلْقِي )
Contoh :
No Tertulis Dibaca Sebab
1 يَنْئَوْنَ يَنْئَوْنَ ن bertemu ء
2 كُلٌّ اٰمَنَ كُلّنْ اٰمَنَ ـــٌـ bertemu ء
3 يَنْهَوْنَ يَنْهَوْنَ ن bertemu ه
4 قَوْمٍ هَادٍ قَوْمِنْ هَادِنْ ـــٍــ bertemu ه
5 مِنْ عِلْمٍ مِنْ عِلْمٍ ن bertemu ع
6 جَنَّةٍ عَالِيَةٍ جَنَّتِنْ عَالِيَتِنْ ــــٍــ bertemu ع
7 مِنْ غِلٍّ مِنْ غِلٍّ ن bertemu غ
8 عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ عَزِيْزُنْ غَفُوْرُنْ ـــٌـ bertemu غ
9 وَانْحَرْ وَانْحَر ن bertemu ح
10 حَمِيْمٌ حَمِيْمًا حَمِيْمُنْ حَمِيْمَنْ ـــٌـ bertemu ح
11 مِنْ خَيْرٍ مِنْ خَيْرِنْ ن bertemu خ
12 نِدَآءً خَفِيًّا نِدَآءَنْ خَفِيَّنْ ـــًــ bertemu خ
2. Bacaan Idgham
a. Pengertian Idgham
Menurut Muhammad Mahmud, idgham dalam arti bahasa berarti: إِدْخَالُ الشَّيْئِ فِى الشَّيْئِ  (Memasukkan sesuatu pada sesuatu). Arti ini jika dikembangkan berarti memasukkan huruf nun mati pada idgham.
Sedangkan dalam arti istilah idgham berarti:
الاِدْغَامُ هُوَ اِلْتِقَاءُ حَرْفٍ سَاكِنٍ بِمُتَحَرِّكٍ بِحَيْثُ يَصِيْرَانِ حَرْفًا مُشَدَّدًا
“Pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang hidup sehingga kedua huruf itu menjadi satu huruf yang ditasydid”.
Dari pengertian diatas, tampak bahwa cara membaca bacaan idgham adalah memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-huruf idgham, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu. Seperti huruf-huruf yang ditasydid walaupun asal kedua huruf ini tidak bertasydid.
b. Huruf-huruf Idgham
Huruf idgham ada 6 macam, yang terkumpul pada rumus : يَرْمِلُوْنَ
sehingga jika ada nun mati dan tanwin bertemu salah satu keenam huruf tersebut, maka nun mati dan tanwin tersebut harus dimasukkan padanya. Keenam huruf itu ada yang dibaca mendengung ada yang tidak, karena itu idgham terbagi menjadi dua macam.
c. Pembagian Idgham
  1. Idgham Bighunnah (ادغام بغنة )
  2. Idgham Bilaghunnah ( ادغام بلاغنة )
  • Idgham bighunnah sebagaimana dalam pengertian di atas, adalah membunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkan pada huruf idgham bighunnah, yaitu : يَنْمُوْ (ya’, nun, mim, wawu) disertai mendengung. Cara membunyikannya harus memasukkan nun mati atau tanwin pada keempat huruf tersebut:
    Contoh:
No Tertulis Dibaca Sebab
1 مَنْ يَقُوْلُ مَيْ يَقُوْلُ ن bertemu ى
2 بَرْقٌ يَجْعَلُوْنَ بَرْقُىْ يَجْعَلُوْنَ ــٌـ bertemu ى
3 عَنْ نَفْسٍ عَنْ نَفْسنْ ن bertemu ن
4 حِطَّةٌ نَغْفِرْلَكُمْ حِطَّتُنْ نَغْفِرْلَكُمْ ــٌـ bertemu ن
5 مِنْ مَالــٍ مِمْ مَالــنْ ن bertemu م
6 مَاءٍ مُصَفًّى مَائِمْ مُصَفّنْ ـــٍــ bertemu م
7 مِنْ وَالٍــ مِوْ وَالٍــ ن bertemu و
8 يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةْ يَوْمَئِذوْ وَاهِيَةْ ـــٍــ bertemu و
Dan hukum bacaan idgham bighunnah mempunyai syarat yaitu: harus terjadi dalam dua kalimat. Maksudnya antara nun mati dan tanwin harus terpisah dengan huruf idgham bighunnah.
Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, yaitu nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah dalam satu kalimat, maka cara membacanya terang (izhar). Ulama tajwid menyebutkan dengan istilah izhar kilmi ( اظهار كلمى ), karena kejadian izhar berdasarkan satu kalimat. Atau disebut izhar wajib ( اظهار واجب ) karena sangat wajib meng-izharkan (menerangkan) bacaannya.
Contoh:
No Tertulis Dibaca Sebab
1 صِنْوَانٌ صِنْوَانٌ ن bertemu و
2 قِنْوَانٌ قِنْوَانٌ ن bertemu و
3 بُنْيَانٌ بُنْيَانٌ ن bertemu ى
4 دُنْيَا دُنْيَا ن bertemu ى
  • Idgham Bilaghunnah cara membaca nun mati atau tanwin dengan memasukkanya pada huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.
    Karena itu, huruf idgham bilaghunnah terdapat dua macam, yaitu لر ( lam dan ra’ ). Jika ada nun mati atau tanwin bertemu salah satu dari kedua huruf itu, maka wajib dimasukkan padanya tanpa mendengung.
    Contoh :
No Tertulis Dibaca Sebab
1 مِنْ لَدُنْهُ مِلْ لَدُنْهُ ن bertemu ل
2 رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ رَحْمَتَلْ لِّلْعَالَمِيْنَ ـــًــ bertemu ل
3 مِنْ رَبِّهِمْ مِرْ رَبِّهِمْ ن bertemu ر
4 رَؤُفٌ رَحِيْمٌ رَؤُفُرْ رَحِيْمٌ ــٌـ bertemu د
3. Bacaan Iqlab
a. Pengertian Iqlab
Menurut Muhammad Mahmud, iqlab dalam arti bahasa adalah : تَحْوِيْلُ الشَّيْئِ عَنْ وَجْهِهِ : “mengubah bentuk sesuatu dari asalnya“. Dalam arti mengubah huruf nun mati atau tanwin pada huruf iqlab.
Sedangkan menurut arti istilah adalah:
اَلْاِقْلَابُ هُوَجَعْلُ حَرْفٍ مَكَانَ حَرْفٍ اَخَرَمَعَ مُرَاعَاةِ اْلغُنَّةِ
“Menjadikan huruf satu pada ketentuan huruf lain disertai mendengung
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf iqlab, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca sebagaimana bacaan iqlab disertai mendengung.
b. Huruf iqlab
Huruf iqlab hanya satu, yaitu ba’ ( ب ). Maka ketika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca mim ( م ) karena bacaan iqlab.
Contoh :
No Tertulis Dibaca Sebab
1 اَنْبِئْهُمْ اَمْبِئْهُمْ ن bertemu ب
2 عَلِيْمٌ بِذَاتٍ عَلِيْمُمْ بِذَاتٍ ــٌـ bertemu ب
4. Bacaan Ikhfa
a. Pengertian Ikhfa’
Menurut Muhammad Mahmud, ikhfa dalam arti bahasa adalah: السَّتْرُ “menutupi atau menyembunyikan“.
Sedangkan dalam arti istilah adalah:
اَلْاِخْفَاءُهُوَعِبَارَةٌ عَنِ النُّطْقِ بِحَرْفٍ سَاكِنٍ عَارٍاَىْ خَالٍــ عَنْ التَّشْدِيْدِ عَلَى صِفَةٍ بَيْنَ الاِظْهَارِ وَالْاِدْغَامِ مَعَ بَقَاءِ الغُنَّةِ فِى اْلحَرْفِ
“Ikhfa’ adalah mengungkapkan huruf yang mati dan tersembunyi atau sunyi dari tasydid pada bacaan antara terang dan memasukkan dengan mendengungkan pada huruf pertama”.
Pengertian tersebut tampak jelas bahwa bacaan yang samar-samar antara izhar (terang) dengan idgham (memasukkan pada yang lain) disertai mendengung, atau ketika mengucapkan nun mati atau tanwin seakan-akan bertemu huruf “ng” seperti dalam bahasa Indonesia.
b. Huruf-huruf Ikhfa’
Huruf ikhfa’ sebanyak 15 macam, yang terkumpul pada awal kata berikut ini:
صِفْ ذَاثَنَاكَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْسَمَا # دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِى تُقًى ضَعْ ظَالِمًا
Dari kelima belas huruf ikhfa’ itu terdapat 3 klasifikasi, yaitu:
  1.  Ikhfa’ A’la ( اِخْفَاءُ اَعْلٰى ), yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih lama dari ghunnahnya, adapun hurufnya ada tiga, yaitu: ت, د,ط    contoh: مِنْ دُوْنِ , مِنْ طَيِّبَاتِ
  2.  Ikhfa’ Adna ( اِخْفَاء اَدْنٰى ), yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih pendek dari ghunnah, adapun hurufnya ada dua : ق , ك contoh:مَنْ كَانَ , مِنْ قَبْلِ
  3.  Ikhfa’ Ausath ( اِخْفَاءْ اَوْسَطْ ), yaitu antara bacaan ikhfa’ dengan ghunnah sama-sama sedang, adapun hurufnya yaitu selain dari bagian ikhfa A’la dan ikhfa’ Adna. Contohnya: اَنْفُسَكُمْ , اَنْزَلْنَاهُ
Contoh:
No Tertulis Dibaca Sebab
1 اُنْصُرْنَ اُنْصُرْنَ ن bertemu ص
2 رِجَالٌ صَدَقُوْا رِجَالُنْ صَدَقُوْا ــٌـ bertemu ص
3 مُنْذِرٌ مُنْذِرُنْ ن bertemu ذ
4 صَوَابًا ذَالِكَ صَوَابَنْ ذَالِكَ ـــًــ bertemu ذ
5 مَنْثُوْرًا مَنْثُوْرَنْ ن bertemu ث
6 شِهَابٌ ثَاقِبٌ شِهَابُنْ ثَاقِبُنْ ــٌـ bertemu ث
7 اِنْ كُنْتُمْ اِنْ كُنْتُمْ ن bertemu ك
8 مُسْرِفٌ كَذَّابٌ مُسْرِفُنْ كَذَّابُنْ ــٌـ bertemu ك
9 مَنْ جَٓاءَ مَنْ جَٓاءَ ن bertemu ج
10 عَيْنٌ جَارِيَةٌ عَيْنُنْ جَارِيَتُنْ ــٌـ bertemu ج
11 يُنْشِئُ يُنْشِئُ ن bertemu ش
12 لِنَفْسٍ شَيْئًا لِنَفْسنْ شَيْئَنْ ـــٍــ bertemu ش
13 مِنْ قَبْلُ مِنْ قَبْلُ ن bertemu ق
14 سَلَامٌ قَوْلًا سَلَامُنْ قَوْلنْ ــٌـ bertemu ق
15 مِنْ سُهُوْلِهَا مِنْ سُهُوْلِهَا ن bertemu س
16 بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ بِقَلْبِنْ سَلِيْمِنْ ـــٍــ bertemu س
17 اَنْدَادًا اَنْدَادًنْ ن bertemu د
18 قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ قِنْوَانُنْ دَانِيَتُنْ ــٌـ bertemu د
19 اِنْطَلِقُوْا اِنْطَلِقُوْا ن bertemu ط
20 بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ بَلْدَتُنْ طَيِّبَتُنْ ــٌـ bertemu ط
21 اَنْزَلْنَا اَنْزَلْنَا ن bertemu ز
22 نَفْسًا زَكِيَةً نَفْسًنْ زَكِيَتَنْ ـــًــ bertemu ز
23 لِيُنْفِقْ لِيُنْفِقْ ن bertemu ف
24 خَالِدًا فِيْهَا خَالِدَنْ فِيْهَا ـــًــ bertemu ف
25 مِنْ تَحْتِهَا مِنْ تَحْتِهَا ن bertemu ت
26 جَنَّاتٍ تَجْرِىْ جَنَّاتِنْ تَجْرِىْ ـــٍــ bertemu ت
27 مَنْضُوْدٍ مَنْضُوْدِنْ ن bertemu ض
28 كُلًّا ضَرَبْنَا كُلًّا ضَرَبْنَا ـــًــ bertemu ض
29 يَنْظُرُوْنَ يَنْظُرُوْنَ ن bertemu ظ
30 قُرًى ظَاهِرَةً قُرَنْ ظَاهِرَةً ـــًــ bertemu ظ


Sekian penjelasan tentang ilmu tajwid kususnya hukum nun mati dan tanwin, semoga bermanfaat.

copy from
http://tajwid.web.id/hukum-nun-mati-dan-tanwin/

Total Pageviews

anti block

G.ads