Tuesday 27 August 2019

RPP Bahasa Jawa Kelas 9 - Drama tradhisional

Posted by ilmu dasar kehidupan On 21:06 | No comments
RPP BAHASA JAWA
KELAS 9 - KD 2- DRAMA TRADHISIONAL
SEMESTER GANJIL


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)
Satuan Pendidikan                             
:
SMP Negeri ………….

Kelas/Semester                
:
IX / Semester Satu

Mata Pelajaran
:
Bahasa Jawa

Topik  / Tema          
:                
Tresna Budaya (Drama Tradhisional)

Alokasi Waktu
:           
4 pertemuan  (8 X 40 menit)


A.    Kompetensi Inti
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.      Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.      Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.      Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2       Memahami  struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dari teks drama tradisional (wayang/ topèng ḍhâlâng/ kethoprak /ludruk).
3.2.1 Menjelaskan struktur teks drama tradisional
3.2.2 Menjelaskan ciri-ciri bahasa dalam teks drama tradisional
3.2.3 Menjelaskan pesan moral drama tradisional

4.2 Melakukan kegiatan bermain peran drama tradisional (wayang/ topèng ḍhâlâng/ kethoprak/ ludruk).

4.2.1 Menulis skenario drama tradisional.
4.2.2 Bermain peran drama tradisional
4.2.3 Menanggapi  permainan drama tradisional.





C.    Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
            Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.      Mengidentifikasi struktur teks drama tradisional secara  lisan dan tulis.
2.      Menjelaskan ciri-ciri bahasa dalam teks drama tradisional secara  lisan dan tulis.


Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.      Menjelaskan pesan moral yang terkandung drama tradisional secara  lisan dan tulis.
2.      Menulis skenario drama tradisional secara tertulis.

Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.      Bermain peran drama tradisional sesuai karakter dalam teks dengan benar.

Pertemuan keempat
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.      Mengomentari atau menanggapi permainan drama tradisional yang diperankan oleh temannya.
     

D.    Materi Pembelajaran
1.      Materi pembelajaran regular
a.       Pertemuan pertama
-          Struktur teks drama tradisional
-          Ciri bahasa dalam teks drama tradisional
b.      Pertemuan kedua
-          Teks drama tradisional (wayang/ topèng ḍhâlâng/ kethoprak /ludruk).
-          Pesan moral dalam teks drama tradisional
-          Teknik menulis skenario drama tradisional.
c.       Pertemuan ketiga
-          Bermain  peran dalam pementasan drama tradisional.
-          Teknik menanggapi permainan drama tradisional yang diperankan teman
d.      Pertemuan keempat
-          Bermain  peran dalam pementasan drama tradisional
-          Teknik menanggapi permainan drama tradisional yang diperankan teman
2.      Materi pembelajaran pengayaan
-          Siswa diberikan tambahan soal Drama Tradisional (terlampir)
3.      Materi pembelajaran remedial
-          Menganalisis hasil ulangan yang nilai di bawah KKM.

E.     Metode  ( Pendekatan  dan Metode Pembelajaran)
1.        Pendekatan :  Saintifik/Kontekstual 
-            Mengamati
-            Menanya
-            Mengumpulkan
-            Mengasosiasi
-            Mengkomunikasikan
  1. Discovery learning

F.        Model    : Pembelajaran Berbasis Teks
-       Membangun konteks (kegiatan awal)
-       Pemodelan teks (mengamati)
-       Bekerja kelompok
-       Bekerja individu
G.    Teknik Pembelajaran  :
-            Ceramah
-            Tanya Jawab
-            Diskusi
-            Demonstrasi.

H.       Media,Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.     Media:
·      Contoh teks drama berjudul “Dumadine Gunung Budheg”. (terlampir)
·      Penayangan materi pembelajaran menggunakan media audio visual.
2.     Alat:
·         Laptop dan LCD
·         Poster bergambar objek
·         Lembar kerja Siswa
3.     Sumber Belajar:
·         Hadi, Samsul dkk.2014. Kirtya Basa. Surabaya. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
·         Ismukaca. 2014. Mumpuni Basa Jawa 1. Surabaya. Nilam Media
·         Kamus Pepak Basa Jawa
·         Majalah Bahasa Jawa (Penjebar Semangat, Jaya Baya)
·         Media Informasi berbasis Internet

I.          KKM          :   75
J.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
·      Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, mengabsen kehadiran dan siswa dikondisikan untuk siap belajar teks drama.
·      Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai teks drama  dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya drama memerankan khidupan sehari-hari dialog ayah dan anak.
·      Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai  manfaat materi belajar  teks drama .
·      Guru menyampaikan  tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
·      Guru menyampaikan  materi  pembelajaran yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
10 menit

Kegiatan inti
Peserta didik bersama guru melakukan pembelajaran berbasis saintifik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mengamati
Ø  Peserta didik membaca teks drama tradisional yang berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan tanggung jawab.
Ø  Peserta didik mencatat hal-hal penting terkait dengan  teks drama tradisional tanggung jawab.
Menanyakan
Ø  Peserta didik bertanya jawab tentang struktur dalam  teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan penuh percaya diri.
Ø  Peserta didik bertanya jawab tentang tentang ciri-ciri bahasa dalam teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan santun.
Ø  Peserta didik bertanya jawab tentang pesan moral dalam teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan santun dan percaya diri.
Menalar/mengeksplorasi
(Pengumpulan data)
Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan tentang konsep  menyunting  dan menanggapi hasil suntingan teks drama tradisional yang telah dibaca dengan berbahasa Jawa yang santun.
Mengasosiasi
(Pengolahan data)
·         Peserta didik menyunting  teks drama tradisional berbahasa Jawa dengan kelompok masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
5.  Mengomunikasikan
(Pembuktian)
Peserta didik memehami cara menyunting teks drama tradisional, dan salah satu perwakilan kelompok maju menyampaikan hasil suntingan kelompok mereka di depan kelas dengan percaya diri dan bertanggung jawab.
30menit
Penutup
·       Guru bersama siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran.
·       Guru memberi tugas sebagai perbaikan dan pengayaan.
·       Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam penutup.
10menit
                                                                                                   
Pertemuan 2
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
·      Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk siap belajar dengan menyanyikan tembang dolanan.
·         Guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran minggu yang lalu.
·      Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai  manfaat materi belajar  teks drama tradisional.
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran meliputi aspek sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
·         Guru menyampaikan  materi  pembelajaran yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
10menit
Kegiatan inti
Menanyakan
Ø  Peserta didik bertanya jawab bagaimana cara menulis skenario drama tradisional dengan santun dan percaya diri.
Mengumpulkan Informasi               
Ø  Peserta didik mendiskusikan  syarat-syarat mementaskan  drama tradisional dengan tanggung jawab.
Ø  Peserta didik mengumpulka beberapa cerita yang bisa dipentaskan dengan tanggung jawab.
Ø  Peserta didik mencoba menulis skenario drama tradisional dengan melihat contoh yang sudah ada dengan penuh tanggung jawab.
Mengasosiasi
Ø  Peserta didik menganalisis informasi tentang drama tradisional yang sudah dikumpulkan dengan teliti dan percaya diri.
Ø  Peserta didik menganalisis cerita yang dijadikan dasar menulis skenario dengan teliti dan tanggung jawab.
Mengkomunikasikan
Ø  .Peserta didik menulis skenario drama tradisional dengan penuh tanggung jawab.
30menit
Evaluasi
·       Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan  cara menulis teks drama tradisional berbahasa Jawa secara mandiri dengan penuh tanggung  jawab dan santun.
5menit
Penutup
·      Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang  cara menulis teks paragraf deskripsi berbahasa Jawa secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.
·      Guru mengajak peserta didik mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·      Guru mengucap salam penutup.
5menit


Pertemuan 3
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
·      Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk siap belajar diselingi dengan menyanyikan tembang dolanan.
·      Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai pembelajaran  teks deskripsi  pada pertemuan sebelumnya.
·      Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai  manfaat materi belajar  teks deskripsi .
·      Guru menyampaikan  tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
·         Guru menyampaikan  materi  pembelajaran yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
10menit
Kegiatan inti
Mengamati
Ø  Peserta didik mencermati tayangan pementasan drama tradisional yang dipentaskan oleh temannya dengn tanggung jawab.
Menanyakan
Ø  Peserta didik bertanya jawab tentang pementasan drama tradisional dengan percaya diri.
Mengasosiasi
Ø  Peserta didik membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok lainnya dengan jujur dan tanggung jawab.
Mengkomunikasikan
Ø  Peserta didik memeragakan tokoh dalam teks drama tradisional dengan percaya diri.
Ø  Peserta didik menanggapi peragaan kelompok lain dengan sopan.
Ø Tanggapan pembacaan drama tradisional temannya.
Ø  Peserta didik  menceritakan relevansi isi teks drama tradisional dengan kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.

30 menit
Evaluasi
·       Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan  cara menulis teks drama tradisional berbahasa Jawa secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan santun.
5menit
Penutup
·       Guru bersama siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran.
·      Guru mengajak peserta didik mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·      Guru mengucap salam penutup.
5menit

Pertemuan 4
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
·      Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk siap belajar diselingi dengan menyanyikan tembang dolanan.
·      Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai pembelajaran  teks deskripsi  pada pertemuan sebelumnya.
·      Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai  manfaat materi belajar  teks deskripsi .
·      Guru menyampaikan  tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
·         Guru menyampaikan  materi  pembelajaran yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
10menit
Kegiatan inti
Mengamati
Ø  Peserta didik mencermati tayangan pementasan drama tradisional yang dipentaskan oleh temannya dengn tanggung jawab.
Menanyakan
Ø  Peserta didik bertanya jawab tentang pementasan drama tradisional dengan percaya diri.
Mengasosiasi
Ø  Peserta didik membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok lainnya dengan jujur dan tanggung jawab.
Mengkomunikasikan
Ø  Peserta didik memeragakan tokoh dalam teks drama tradisional dengan percaya diri.
Ø  Peserta didik menanggapi peragaan kelompok lain dengan sopan.
Ø Tanggapan pembacaan drama tradisional temannya.
Ø  Peserta didik  menceritakan relevansi isi teks drama tradisional dengan kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.

30 menit
Evaluasi
·       Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan  cara menulis teks drama tradisional berbahasa Jawa secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan santun.
5menit
Penutup
·       Guru bersama siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran.
·      Guru mengajak peserta didik mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·      Guru mengucap salam penutup.
5menit


Penilaian
      Penilaian berbasis kelas tentang materi yang tercakup dalam RPP ini dapat  dilakukan dengan menggunakan alat-alat penilaian berikut  ini ;
1.    Sikap spiritual dan sosial
a.    Teknik Penilaian     : Pengamatan
b.    Bentuk Instrumen   : Lembar Pengamatan
c.    Kisi-kisi:

             LEMBAR OBSERVASI
No.
Sikap/Nilai
Indikator
Rubrik Penilaian
Butir Pertanyaan
1
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa daerah, serta   untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah untuk didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan  kebudayaan  Nasional
1.1.1 Berdoa sebelum memulai dan sesudah kegiatan belajar bahasa daerah.
1.1.2 Menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan tata karma
1-5

2
1.1   Memiliki perila-ku demokratis, kreatif, dan santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang.

2.2.1  Menghormati pendapat, dan tanggapan orang lain

1-5

            Instrumen: lihat  Lampiran 01

2.         Pengetahuan
                  a. Teknik Penilaian          : Tes Tulis
                  b. Bentuk Instrumen       :  Uraian non Objektif (UNO)
                  c. Kisi-kisi:
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No
Indikator
Rubrik Penilaian
Butir Instrumen
1
Menjelaskan struktur teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg”


2
Menjelaskan ciri-ciri bahasa dalam teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg”


3
Menjelaskan latar tempat, waktu, dan suasana dlam naskah drama “Dumadine Gunung Budheg”


4
Menyebutkan tokoh dalam naskah “Dumadine Gunung Budheg” serta menjelaskan bagaimana penokohan atau karakter tokoh tersebut.


5
Menjelaskan pesan moral drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg”


6
Menceritakan kembali cerita dalam naskah drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan menggunakan bahasa sendiri.


Instrumen: lihat Lampiran 02.

3.    Keterampilan
a.    Teknik Penilaian     : P1= Evaluasi Produk dan P2= evaluasi unjuk kerja
b.    Bentuk Instrumen   : Lembar Penilaian
c.      Kisi-kisi:
No
Indikator
Rubrik Penilaian
Butir Instrumen
1
Menulis skenario drama tradisional.


2
Bermain peran drama tradisional.


3
Menanggapi  permainan drama tradisional.


Instrumen: lihat Lampiran 03
Kunci Jawaban
 NILAI =   (Skor yang didapat/Skor maks) x 100
                                                                                                   Mojokerto,  16 Juli 2019
       Mengetahui,
       Kepala Sekolah                                                                   Guru Bahasa Jawa


       …………                                                                           
       Nip. …………                                                                   
Lampiran 01
Lembar Pengamatan Diri
1.  Wenehana tanda centang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo kanyatan sing koklakoni.
2.   Katrangan kanggo mbiji pakulinan (kebiasaan):
5   =   ajeg
4   =   kerep
3   =   arang-arang
2   =   tau
1   =   blas
2.    Lembar Pengamatan
No.
Aspek penilaian
Kriteria
5
4
3
2
1
1
a.     Kulina ndonga (ngucap/nulis krana Gusti Kang Maha Kuwasa) sadurunge miwiti blajar basa Jawa





b.     Kulina migunakake basa Jawa kanggo ngomong karo sapa bae (guru, kanca) nalika jam pelajaran Basa Jawa.





c.     Kulina ngetrapake tata krama nalika srawung karo kancane





d.    Kulina ngetrapake tatakrama nalika matur karo gurune.





2
·      Jujur nalika njawab pitakon-pitakon ngenani wacan crita wayang manut panemune dhewe.





3
·       Tanggungjawab marang tugas pribadi
·       Tanggungjawab marang tugas kelompok.





4
·       Ngurmati panemune wong liya nalika diskusi.
·       Migunakake tembung kang pas (ora kasar lan kemproh) nalika ngomong lan takon ing diskusi.





5
·      Nggatekake nalika kancane meranake asil teks drama tradisional.
·      Tertarik, pingin ngerti lan sinau teks drama tradisional.






                                                                  Mojokero, ...............


                                                                  .......................................




Lampiran 02
Lembar Pemgetahuan
                                                                                Nama  :  .............................
                                                                    Kelas/No absen : ................

1.      Pitakon ing ngisor iki wangsulana!
a.    Tema apa kang kinandhut sajrone naskah drama tradisional kasebut?
b.    Coba sebutna latar apa wae kang digawe sajrone naskah drama kasebut? (kalebu latar wektu, papan, lan suasana)
c.    Sebutna paraga-paraga sajrone naskah drama tradisional kasebut !
d.   Kepriye watak-watake paraga ing naskah drama tradisional kasebut?
e.    Kepriye amanat kang bisa dipethik saka naskah drama tradisional kasebut?

2.    Coba ringkes crita sajrone naskah drama tradisional kasebut kanthi basamu dhewe!
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.        Saka nasah drama tradisional kasebut, coba tulisen tembung kang angel, banjur goleki ana kamus!
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................












Lampiran 03
Lembar Ketrampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
1)       Mragakake paraga ing  teks bermain peran..

No.
Nama
Mragakake paraga ing teks bermain peran.

Butir Soal P1
Ekspresi
Vocal
Sesuai naskah

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4


























































































































2) Nggawea teks bermain peran.

No.
Nama
Nggawe teks bermain peran.
Butir Soal P2
Isi crita
Bahasa
Estetika
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4














































Rubrik Penilaian (Penafsiran angka):
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik







LAMPIRAN-LAMPIRAN
Materi/ Bahan Ajar 
A.    Pangerten
Drama mujudake crita gancaran kang ngandharake lelakone manungsa utawa kahanan tartamtu ditulis kanthi wujud pacaturan lan dipentasake ing panggung.

B.     Titikane drama :
1.    Wujud crita kang diandharake nganggo pacelathon lan dipentasake.
2.    Nyritakake lelakon manungsa utawa kahanan sakiwa tengene manungsa.
3.    Pacelathon digawe wujud babak 1…. 2…. Lan sateruse.
4.    Kahanan sakiwa tengene kadadeyan ditulis, lumrahe sajrone tandha kurung.
5.    Amarga dipentasake, mula merlokake ubarampe pentas.

C.    Jinise Drama:
1.      Komedi yaiku drama sing ngandharake lelakon kang lucu saengga ndadekake wong kang nonton ngguyu lan seneng.
2.      Tragedi yaiku drama kang ngandharake lelakon sing sedhih, nrenyuhakelan ndadekake wong kang nonton dadi trenyuh, wedi lan nelangsa.
3.      Sendratari yaiku drama sing wujude seni drama lan tari. Crita drama diwujudake lumantar gerakan tari kang kairingi gamelan.
4.      Tablo yaiku drama kang dipentasake lumantar swara saka mburine keber/ panggung. Paraga ing panggung mung nggambarake lan mragakake wae.
5.      Opera yaiku drama dipentasake kanthi iringan lelagon lan musik. Yen pamentasan mung sadhela diarani operet.
6.      Pantomim yaiku drama sing dipentasake lumantar obahe awak/ isyarat. Alur crita uga digambarake lumantar gerak.
7.      Dhagelan yaiku drama kang dipentasake mung kanggo ngguyokake penonton. Dhagelan luwih prasaja tinimbang komedi.

D.    Unsur-Unsur Kang Ana Ing Drama
            Lumrahe unsur drama padha wae karo karya sastra fiksi liyane. Drama kasusun saka unsur intrinsik lan ekstrinsik.
1.    Unsur intrinsik  yaiku unsur kang ana ing sajroning drama.
a.       Tema          : Gagasan utama kang diandharake pangripta utawa pengarang.
b.      Paraga        :  Pawongan kang ana ing  sajroning drama.
c.    Pamaragan  : watak paraga kang ana ing sajroning drama. Kanggo mangerteni watake paraga saka pacelathon bisa rong cara.
1)      Saka tembung-tembung kang diomongake paraga nalika nganakake pacelathon karo paraga liya.
2)      Saka tetembungan kang diomongake paraga liya nalika ngomongake dheweke.
d.      Alur           : Urut-urutan crita kang ana ing sajroning drama. Nalika crita diwiwiti nganti paripurna. Alur dhewe diperang dadi telu yaiku alur maju, mundur lan campuran.
e.       Konflik      : Inti saka drama.
f.       Pepeling    : Pesen pangripta kang arep diaturake marang pamaos. Tujuwane amrih para pamaos nindakake apa kang dikarepake pangripta. Kanggo bisa nemtokake pesen saka pangripta kudu
1)   Mangerteni kanthi temen isine crita.
2)   Nggawe dudutan saka isine crita.
2.    Unsur ekstrinsik yaiku unsur kang ana ing sanjabane dramananging, nduweni pangaribawa kang gedhe. Upamane faktor-faktor sosial politik nalika naskah drama diciptakake, faktor ekonomi, faktor lingkungan pangripta lsp.
Bab-bab sing kudu ditindakake paraga supaya bisa meranake drama slaras karo dapukane ana ing pamentasan drama yaiku :
1. Maca naskah drama
2. Mahami isi nasakah drama
3. Njiwani watak paraga sing arep diperanake.

Supaya bisa nggawe naskah drama, ana bab - bab sing kudu digatekake :
1.      Nemtokake tema
2.      Nemtokake konflik / masalah
3.      Nggawe synopsis
4.      Nemtokake kerangka karangan
5.      Nemtokake protagonist
6.      Nemtokake pungkasan carita
7.      Nulis drama. 
Gatekna Drama Tradisional kang ana ing ngisor iki.
Dumadine Gunung Budheg
ING SAWIJINING OMAH, GEDHEG SING WIS REYOT SANGISORE PUTHUK, ING SAKIDULE TLATAH KABUPATEN TULUNGGAGUNG.

Kembang Sore            : Kula nuwun ... kukla nuwun...kula nuwun ... ( karo milang- miling ana ing   lambene lawang).
Mbok Rondha : Mangga, mangga ... badhe madosi sinten nggih ?
Kembang Sore    : Kula menika mboten madosi sinten-sinten. Kula menika tiyang ingkang kabur kanginan, tanpa dangka tanpa kayun.
Mbok Rondho : Lho, ngono ta. Wis kene mlebu dhisik kene ( karo nggeret mlebu kembangsore) Wis saiki lungguh kene dhisik. Iki diombe dhisi ( karo menehi banyu sagelas).
Kembang Sore            : Maturnuwun ( karo ngombe banyu ) Nuwun sewu kula punapa pareng dherek manggen wonten mriki ?
Mbok Rondho       :  Apa kowe gelem manggon ing omah sing wis arep ambruk  ngene iki ?
Kembang sore       :  Mboten dados punapa kok, pareng punapa mboten ?
Mbok Rondho      :  Ora apa-apa kok, ananging anane ya mung kaya ngene iki lo ya ...
Kembang Sore     :  Inggih, matur sembah nuwun.

JAKA TAWANG METU SAKA NJERO OMAH KARO MESEM-MESEM.
Jaka Tawang   : Mbok, iki sapa lo ? kok ayu buuanget.
Mbok Rondho : Iki Kembang Sore. Kembang Sore iki Jaka Tawang anakku.
WONG LORO PADHA SALAMAN
Mbok Rondho            : Kembang Sore, kowe gelem ta yen tak sedulurake karo Jaka Tawang ?
Kembangsore              : Inggih, kula purun.
Jaka Tawang               : Iya mbok aku ya gelem, kok.
Mbok Rondho             : Ya wis aku tak neng mburi dhisik, arep nerusake anggonku masak.            Adhine dikancani dhisik ya!
Jaka Tawang               : Ya, mbok.
JAKA TAWANG LAN KEMBANG SORE OMONG-OMONGAN NGALOR NGIDUL, NGAYAWARA ORA ANA JLUNTRUGE. SAYA SUWE SAYA CEDHAK, PANCEN ADHI KARO KAKMASE.SAWIJINING DINA, WAYAH KEMBANG SORE NYAPU-NYAPU ANA ING LATAR, JAKA TAWANG NYEDHAKI KEMBANG SORE.

Jaka Tawang   :  Kembangsore ...
Kembang Sore            : Ana apa ta Kangmas?
Jaka Tawang   : Sliramu kuwi pancen ayu tenan...
Kembang Sore            : Maturnuwun Kangmas.
Jaka Tawang   : Kembangsore , aku arep ngomong bab sing wigati karo   kowe.
Kembang Sore            : Ngomong apa ta kangmas ?
Jaka Tawang   : Kembang Sore, sejatine aku iki tresna banget karo sliramu lo Kembang Sore.
Kembangsore  : Ya wis samesthine ta Kangmas. Yen kangmas kuwi ndhuweni rasa tresna
marang adhine.
Jaka Tawang   : Ora tresna sing mangkono kuwi.
Kembang  Sore           : Lho. La tresna sing kepriye ta Kangmas ?
Jaka Tawang   : Ya tresna wong lanang marang wong wadhon sing wis dewasa, ngerti apa
piye ?
Kembang Sore            : Kangmas, aku lak adhimu ta. Dadi ya ora kene mangkono.
Jaka Tawang   : Iya aku ngerti, ananging kowe kuwi lak dudu adhiku asli, dadi ya ora dadi
ngapa.
Kembang Sore            : Ora bisa kangmas, aku ora bisa nampa tresnamu. Aku uga tresna marang
sampeyan ananging mung trenane adhi marang kangmase.
Jaka Tawang   :  Pokoke  kowe kudu gelem.
Kembang Sore            :  Wis ta Kangmas, wis sore iki lho, enggal-enggal adus  kana.
Jaka Tawang   : Lha tresnaku kepriye ?
Kembang Sore                   : Wis ta gampang, mengko bisa dirembug maneh. Wis sore Kangmas, enggal-enggal adus kana.
Jaka Tawang   : Ya wis aku dakadus dhisik  ya. (karo mlaku ninggalake Kembang Sore)

SASUWENE JAKA TAWANG ADUS, KEMBANG SORE TANSAH ORA JENJEM ATINE. AMARGA DHEWEKE ORA KEPINGIN GAWE KUCIWA ATINE KANGMASE, JAKA TAWANG. DHEWEKE MUTUSAKE KUDU LUNGA SAKA OMAH KUWI . ORA KESUWEN, SORE IKU UGA, NALIKA JAKA TAWANG LAGI ADUS,  KEMBANG SORE MINGGAT SAKA OMAH IKU TANPA PAMIT KARO MBOK RANDHA.

Jaka Tawang   : Kembang Sore... Kembang Sore (karo milang-miling ing njero lan njaba omah) Kok ora ana ya,  Mbok ... simbok...
Mbok Rondho : Ana apa ta Le, kok bengok-bengok ngono kuwi ?
Jaka Tawang   : Kembang Sore nang endi Mbok ?
Mbok Rondho             : Lho, mau lak karo awakmu ta Le ? La kok malah takon mboke.
Jaka Tawang   : Iya mbok mau karo aku, ananging mau daktinggal adus Mbok, banjur dakgoleki kok wis ora ana ta mbok ?
Mbok Rondho : Lho menyang ngendi  to Le ? ayo digoleki !
Jaka Tawang   : Ayo, Mbok.

WONG LORO NGGOLEKI KEMBANG  SORE SING WIS MINGGAT SAKA OMAH. ANGGONE NGGOLEKI WIS TEKAN NGENDI-NGENDI . ANANGING ORA ONA ASILE. PUNGKASANE MBOK RONDHO NGAJAK LEREN JAKA TAWANG ANGGONE NGGOLEKI KEMBANG SORE.

Mbok Rondho             : Wis Le. Mbok manawa Kembang Sore pancen wis ora krasan manggon karo awake dhewe.
Jaka Tawang   : Ora  mbok, aku kudu pethuk karo Kembang Sore.
Mbok Rondho            : Wis sesuk digoleki maneh, saiki ayo kita mulih dhisik wae!
BANJUR WONG LORO IKU MULIH BEBARENGAN. ANA ING OMAH JAKA TAWANG TANSAH KATON SUNTRUT, AMARGA RASA TRESNANE MARANG KEMBANG SORE GEDHE BAGET. SORE MINGGAT SAKA OMAHE MBOK RONDHO, JAKA TAWANG DADI LUMUH ANGGONE NYAMBUT GAWE . SABEN DIUTUS MBOKE GOLEK KAYU KAYA ADATE. DHEWEKE ORA GELEM, GAWEYANE  MUNG NGLAMUN , POLAHE KAYA WONG ORA WARAS. YEN TURU TANSAH NYEBUT JENENGE KEMBANG SORE.NGANTI SAWIJINING DINA MBOK RONDHO BINGUNG NGGOLEKI JAKA TAWANG, AMARGA WIS SURUP JAKA TAWANG DURUNG KATON BALI.
Mbok Rondho          : Le... Jaka Tawang... menyang ngendi ta Le kowe kuwi. (karo nggoleki ing sakiwa tengene omah) Wis yah mene kok durung bali ta Le... Jaka Tawang... oalah Le..Le...

MBOK RANDHO NGANTI BINGUNG ANGGONE NGUPADI DUNUNGE JAKA TAWANG. BANJUR MBOK RONDHO NGGOLEKI JAKA TAWANG MENYANG PANGGONAN SING BIAYASANE KANGGO NGGOLEK KAYU.
Mbok Rondho : Le ... Jaka Tawang... Le Jaka Tawang...Menyang ngendi ta Le kowe iki ?!.
BANJUR MBOK RONDHO MUNGGAH ANA ING PUTHUK
Mbok Rondho : Le Jaka Tawang ... Le Jaka Tawang ...
MBOK RONDHO MERUHI JAKA TAWANG LAGI LUNGGUH ING SADHUWURE PUTHUK. DHEWEKE NGLAMUN MADHEP NGULON KARO KUDUNGAN CIKRAK.
Mbok Rondho               : Le ...Jaka Tawang ...diundang mboke kok meneng wae ta ... Le ... Jaka Tawang.
Jaka Tawang kok meneng wae ta ...Jaka tawang diundang mboke kok meneng wae kaya reca ngono ta Le... Jaka Tawang ... kowe budheg apa piye ta ? Jaka Tawang ...
SANADJAN DIUNDANG MBOK RONDHO BOLA-BALI, ANANGING JAKA TAWANG ORA MANGSULI BABAR PISAN. BANJUR MBOK RONDHO NYEDAKI JAKA TAWANG.
Mbok Rondho          :  Le diundang mboke kok ora mangsuli blas iki piye ta ?      ( karo nyekel awake Jaka Tawang, sanalika Mbok Rondho kaget banjur nangis) Hoalah Le ... Le... kowe kok dadi reca kaya ngene ta Le... Le ...Amarga omonganku sing sembranakowe dadi reca kaya ngene Le... Le ... Hoalah Jaka Tawang... Jaka Tawang                       ...mboke njaluk sepura ya Le ...kanggo pangeling-eling mbesuk yen ana reja rejaning jaman, papan panggonan kene bakal takjenengake Gunung Budheg....

0 comments:

Total Pageviews

anti block

G.ads