RPP BAHASA JAWA
KELAS 9 - KD 2- DRAMA TRADHISIONAL
SEMESTER GANJIL
KELAS 9 - KD 2- DRAMA TRADHISIONAL
SEMESTER GANJIL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)
Satuan Pendidikan
|
:
|
SMP Negeri ………….
|
|
Kelas/Semester
|
:
|
IX / Semester Satu
|
|
Mata Pelajaran
|
:
|
Bahasa Jawa
|
|
Topik / Tema
|
:
|
Tresna Budaya (Drama Tradhisional)
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
4 pertemuan (8 X 40 menit)
|
|
A. Kompetensi
Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi
Dasar
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
3.2 Memahami
struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dari teks drama
tradisional (wayang/ topèng ḍhâlâng/
kethoprak /ludruk).
|
3.2.1 Menjelaskan struktur
teks drama tradisional
3.2.2
Menjelaskan ciri-ciri bahasa dalam teks drama tradisional
3.2.3 Menjelaskan pesan moral
drama tradisional
|
4.2 Melakukan kegiatan bermain peran drama tradisional (wayang/ topèng ḍhâlâng/ kethoprak/ ludruk).
|
4.2.1
Menulis skenario drama tradisional.
4.2.2
Bermain peran drama tradisional
4.2.3 Menanggapi permainan drama
tradisional.
|
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan
pertama
Setelah mengikuti serangkaian
kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.
Mengidentifikasi struktur
teks drama tradisional secara lisan dan tulis.
2.
Menjelaskan ciri-ciri bahasa dalam teks drama
tradisional secara lisan dan tulis.
Pertemuan kedua
Setelah
mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan pesan moral yang terkandung drama tradisional secara lisan dan tulis.
2.
Menulis skenario drama
tradisional secara tertulis.
Pertemuan ketiga
Setelah
mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.
Bermain peran drama tradisional sesuai karakter dalam teks dengan benar.
Pertemuan keempat
Setelah
mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.
Mengomentari atau menanggapi
permainan drama tradisional yang diperankan oleh temannya.
D.
Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Pertemuan pertama
-
Struktur teks drama tradisional
-
Ciri bahasa dalam teks drama tradisional
b. Pertemuan kedua
-
Teks drama tradisional (wayang/ topèng ḍhâlâng/ kethoprak /ludruk).
-
Pesan moral dalam teks drama tradisional
-
Teknik menulis skenario drama tradisional.
c. Pertemuan ketiga
-
Bermain peran
dalam pementasan drama tradisional.
-
Teknik
menanggapi permainan drama tradisional yang diperankan teman
d. Pertemuan keempat
-
Bermain peran
dalam pementasan drama tradisional
-
Teknik
menanggapi permainan drama tradisional yang diperankan teman
2. Materi pembelajaran pengayaan
-
Siswa diberikan tambahan soal Drama Tradisional (terlampir)
3. Materi pembelajaran remedial
-
Menganalisis hasil ulangan yang nilai di bawah
KKM.
E. Metode (
Pendekatan dan Metode Pembelajaran)
1.
Pendekatan : Saintifik/Kontekstual
-
Mengamati
-
Menanya
-
Mengumpulkan
-
Mengasosiasi
-
Mengkomunikasikan
- Discovery learning
F.
Model : Pembelajaran Berbasis Teks
-
Membangun konteks (kegiatan awal)
-
Pemodelan teks (mengamati)
-
Bekerja kelompok
-
Bekerja individu
G. Teknik Pembelajaran :
-
Ceramah
-
Tanya Jawab
-
Diskusi
-
Demonstrasi.
H. Media,Alat,
dan Sumber Pembelajaran
1.
Media:
·
Contoh
teks drama berjudul “Dumadine Gunung Budheg”.
(terlampir)
·
Penayangan
materi pembelajaran menggunakan media audio visual.
2.
Alat:
·
Laptop
dan LCD
·
Poster
bergambar objek
·
Lembar
kerja Siswa
3.
Sumber
Belajar:
·
Hadi,
Samsul dkk.2014. Kirtya Basa.
Surabaya. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
·
Ismukaca.
2014. Mumpuni Basa Jawa 1. Surabaya.
Nilam Media
·
Kamus
Pepak Basa Jawa
·
Majalah
Bahasa Jawa (Penjebar Semangat, Jaya Baya)
·
Media
Informasi berbasis Internet
I.
KKM
: 75
J.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU
|
Pendahuluan
|
· Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, mengabsen kehadiran dan
siswa dikondisikan untuk siap belajar teks drama.
·
Guru melakukan
apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai teks drama dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya drama memerankan khidupan sehari-hari dialog
ayah dan anak.
·
Guru memberi
motivasi belajar peserta didik mengenai
manfaat materi belajar teks
drama .
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
·
Guru
menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilakukan dan
tagihan penilaian.
|
10 menit
|
Kegiatan inti
|
Peserta didik bersama guru melakukan pembelajaran
berbasis saintifik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mengamati
Ø Peserta didik membaca teks drama tradisional yang berjudul “Dumadine
Gunung Budheg” dengan tanggung jawab.
Ø
Peserta didik mencatat hal-hal
penting terkait dengan teks drama
tradisional tanggung jawab.
Menanyakan
Ø
Peserta didik bertanya jawab
tentang struktur dalam teks drama
tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan penuh percaya diri.
Ø
Peserta didik bertanya jawab
tentang tentang ciri-ciri bahasa dalam teks drama tradisional berjudul
“Dumadine Gunung Budheg” dengan santun.
Ø
Peserta didik bertanya jawab
tentang pesan moral dalam teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung
Budheg” dengan santun dan percaya diri.
Menalar/mengeksplorasi
(Pengumpulan data)
Peserta
didik dalam kelompok mendiskusikan tentang konsep menyunting dan menanggapi hasil suntingan teks
drama tradisional yang telah dibaca dengan berbahasa Jawa yang santun.
Mengasosiasi
(Pengolahan data)
·
Peserta didik menyunting teks drama tradisional berbahasa
Jawa dengan kelompok masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
5. Mengomunikasikan
(Pembuktian)
Peserta
didik memehami cara menyunting teks
drama tradisional, dan salah satu perwakilan kelompok maju menyampaikan hasil
suntingan kelompok mereka di depan kelas dengan percaya diri dan bertanggung
jawab.
|
30menit
|
Penutup
|
· Guru bersama siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran.
· Guru memberi tugas sebagai perbaikan dan pengayaan.
· Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam penutup.
|
10menit
|
Pertemuan 2
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU
|
Pendahuluan
|
· Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk
siap belajar dengan menyanyikan tembang dolanan.
·
Guru melakukan apersepsi
dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran
minggu yang lalu.
·
Guru memberi
motivasi belajar peserta didik mengenai
manfaat materi belajar teks
drama tradisional.
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran meliputi aspek sikap (sikap spiritual dan
sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
·
Guru
menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilakukan dan
tagihan penilaian.
|
10menit
|
Kegiatan inti
|
Menanyakan
Ø
Peserta didik bertanya jawab bagaimana cara menulis
skenario drama tradisional dengan santun dan percaya diri.
Mengumpulkan Informasi
Ø Peserta didik mendiskusikan syarat-syarat mementaskan drama tradisional dengan tanggung jawab.
Ø Peserta
didik mengumpulka beberapa cerita yang bisa dipentaskan dengan tanggung
jawab.
Ø Peserta didik mencoba menulis
skenario drama tradisional dengan melihat contoh yang sudah ada dengan penuh
tanggung jawab.
Mengasosiasi
Ø Peserta didik menganalisis
informasi tentang drama tradisional yang sudah dikumpulkan dengan teliti dan
percaya diri.
Ø Peserta didik menganalisis
cerita yang dijadikan dasar menulis skenario dengan teliti dan tanggung
jawab.
Mengkomunikasikan
Ø .Peserta didik menulis skenario
drama tradisional dengan penuh tanggung jawab.
|
30menit
|
Evaluasi
|
· Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru yang berkaitan dengan cara menulis teks drama tradisional berbahasa Jawa secara mandiri
dengan penuh tanggung jawab dan
santun.
|
5menit
|
Penutup
|
·
Dengan bimbingan guru,
peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang cara menulis teks paragraf deskripsi
berbahasa Jawa secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.
·
Guru mengajak peserta didik
mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·
Guru mengucap salam penutup.
|
5menit
|
Pertemuan 3
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU
|
|
Pendahuluan
|
· Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk
siap belajar diselingi dengan menyanyikan tembang dolanan.
·
Guru melakukan
apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran
teks deskripsi pada pertemuan
sebelumnya.
·
Guru memberi
motivasi belajar peserta didik mengenai
manfaat materi belajar teks
deskripsi .
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
·
Guru menyampaikan
materi pembelajaran yang akan
dilakukan dan tagihan penilaian.
|
10menit
|
|
Kegiatan inti
|
Mengamati
Ø
Peserta didik mencermati
tayangan pementasan drama tradisional yang dipentaskan oleh temannya dengn
tanggung jawab.
Menanyakan
Ø
Peserta didik bertanya jawab
tentang pementasan drama tradisional dengan percaya diri.
Mengasosiasi
Ø Peserta didik membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok
lainnya dengan jujur dan tanggung jawab.
Mengkomunikasikan
Ø
Peserta didik memeragakan tokoh
dalam teks drama tradisional dengan percaya diri.
Ø
Peserta didik menanggapi peragaan
kelompok lain dengan sopan.
Ø Tanggapan pembacaan drama tradisional temannya.
Ø Peserta didik menceritakan
relevansi isi teks drama tradisional dengan kehidupan sehari-hari dengan
percaya diri.
|
30 menit
|
|
Evaluasi
|
· Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru yang berkaitan dengan cara menulis teks drama
tradisional berbahasa Jawa
secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan santun.
|
5menit
|
|
Penutup
|
· Guru bersama siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran.
·
Guru mengajak peserta didik
mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·
Guru mengucap salam penutup.
|
5menit
|
|
Pertemuan 4
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU
|
|
Pendahuluan
|
· Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk
siap belajar diselingi dengan menyanyikan tembang dolanan.
·
Guru melakukan
apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran
teks deskripsi pada pertemuan
sebelumnya.
·
Guru memberi
motivasi belajar peserta didik mengenai
manfaat materi belajar teks
deskripsi .
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
·
Guru menyampaikan
materi pembelajaran yang akan
dilakukan dan tagihan penilaian.
|
10menit
|
|
Kegiatan inti
|
Mengamati
Ø
Peserta didik mencermati
tayangan pementasan drama tradisional yang dipentaskan oleh temannya dengn
tanggung jawab.
Menanyakan
Ø
Peserta didik bertanya jawab
tentang pementasan drama tradisional dengan percaya diri.
Mengasosiasi
Ø Peserta didik membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok
lainnya dengan jujur dan tanggung jawab.
Mengkomunikasikan
Ø
Peserta didik memeragakan tokoh
dalam teks drama tradisional dengan percaya diri.
Ø
Peserta didik menanggapi
peragaan kelompok lain dengan sopan.
Ø Tanggapan pembacaan drama tradisional temannya.
Ø Peserta didik menceritakan
relevansi isi teks drama tradisional dengan kehidupan sehari-hari dengan
percaya diri.
|
30 menit
|
|
Evaluasi
|
· Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru yang berkaitan dengan cara menulis teks drama
tradisional berbahasa Jawa
secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan santun.
|
5menit
|
|
Penutup
|
· Guru bersama siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran.
·
Guru mengajak peserta didik
mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·
Guru mengucap salam penutup.
|
5menit
|
|
Penilaian
Penilaian berbasis kelas tentang materi
yang tercakup dalam RPP ini dapat
dilakukan dengan menggunakan alat-alat penilaian berikut ini ;
1.
Sikap
spiritual dan sosial
a.
Teknik
Penilaian : Pengamatan
b.
Bentuk
Instrumen : Lembar Pengamatan
c.
Kisi-kisi:
LEMBAR OBSERVASI
No.
|
Sikap/Nilai
|
Indikator
|
Rubrik
Penilaian
|
Butir
Pertanyaan
|
1
|
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa daerah sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa daerah, serta untuk melestarikan dan mengembangkan
budaya daerah untuk didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan kebudayaan Nasional
|
1.1.1
Berdoa sebelum memulai dan sesudah kegiatan belajar bahasa daerah.
1.1.2 Menggunakan bahasa daerah
dalam berkomunikasi dengan tata karma
|
1-5
|
|
2
|
1.1 Memiliki perila-ku demokratis,
kreatif, dan santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang.
|
2.2.1 Menghormati
pendapat, dan tanggapan orang lain
|
1-5
|
|
Instrumen:
lihat Lampiran 01
2.
Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian non Objektif
(UNO)
c. Kisi-kisi:
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No
|
Indikator
|
Rubrik
Penilaian
|
Butir
Instrumen
|
1
|
Menjelaskan struktur
teks drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg”
|
|
|
2
|
Menjelaskan ciri-ciri bahasa dalam teks drama
tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg”
|
|
|
3
|
Menjelaskan latar tempat, waktu, dan suasana dlam
naskah drama “Dumadine Gunung Budheg”
|
|
|
4
|
Menyebutkan tokoh dalam naskah “Dumadine Gunung
Budheg” serta menjelaskan bagaimana penokohan atau karakter tokoh tersebut.
|
|
|
5
|
Menjelaskan
pesan moral drama tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg”
|
|
|
6
|
Menceritakan kembali cerita dalam naskah drama
tradisional berjudul “Dumadine Gunung Budheg” dengan menggunakan bahasa
sendiri.
|
|
|
Instrumen: lihat
Lampiran 02.
3.
Keterampilan
a.
Teknik
Penilaian : P1= Evaluasi Produk dan
P2= evaluasi unjuk kerja
b.
Bentuk
Instrumen : Lembar Penilaian
c.
Kisi-kisi:
No
|
Indikator
|
Rubrik
Penilaian
|
Butir
Instrumen
|
1
|
Menulis
skenario drama tradisional.
|
|
|
2
|
Bermain
peran drama tradisional.
|
|
|
3
|
Menanggapi permainan drama tradisional.
|
|
|
Instrumen:
lihat Lampiran 03
Kunci
Jawaban
NILAI =
(Skor yang didapat/Skor maks) x 100
Mojokerto, 16
Juli 2019
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru
Bahasa Jawa
…………
Nip. …………
Lampiran 01
Lembar
Pengamatan Diri
1. Wenehana
tanda centang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo
kanyatan sing koklakoni.
2. Katrangan kanggo mbiji pakulinan (kebiasaan):
5 =
ajeg
4 =
kerep
3 =
arang-arang
2 =
tau
1 =
blas
2.
Lembar
Pengamatan
No.
|
Aspek penilaian
|
Kriteria
|
||||
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
a. Kulina ndonga (ngucap/nulis
krana Gusti Kang Maha Kuwasa) sadurunge miwiti blajar basa Jawa
|
|
|
|
|
|
b. Kulina migunakake basa Jawa
kanggo ngomong karo sapa bae (guru, kanca) nalika jam pelajaran Basa Jawa.
|
|
|
|
|
|
|
c. Kulina ngetrapake tata krama
nalika srawung karo kancane
|
|
|
|
|
|
|
d. Kulina ngetrapake tatakrama
nalika matur karo gurune.
|
|
|
|
|
|
|
2
|
·
Jujur nalika njawab pitakon-pitakon ngenani wacan crita wayang manut
panemune dhewe.
|
|
|
|
|
|
3
|
·
Tanggungjawab marang tugas pribadi
·
Tanggungjawab marang tugas kelompok.
|
|
|
|
|
|
4
|
·
Ngurmati panemune wong liya nalika diskusi.
·
Migunakake tembung kang pas (ora kasar lan kemproh) nalika ngomong lan
takon ing diskusi.
|
|
|
|
|
|
5
|
·
Nggatekake nalika kancane meranake asil teks drama tradisional.
·
Tertarik, pingin ngerti lan sinau teks drama tradisional.
|
|
|
|
|
|
Mojokero, ...............
.......................................
Lampiran 02
Lembar
Pemgetahuan
Nama :
.............................
Kelas/No
absen : ................
1.
Pitakon
ing ngisor iki wangsulana!
a.
Tema
apa kang kinandhut sajrone naskah drama tradisional kasebut?
b.
Coba
sebutna latar apa wae kang digawe sajrone naskah drama kasebut? (kalebu latar
wektu, papan, lan suasana)
c.
Sebutna
paraga-paraga sajrone naskah drama tradisional kasebut !
d.
Kepriye
watak-watake paraga ing naskah drama tradisional kasebut?
e.
Kepriye
amanat kang bisa dipethik saka naskah drama tradisional kasebut?
2.
Coba
ringkes crita sajrone naskah drama tradisional kasebut kanthi basamu dhewe!
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.
Saka
nasah drama tradisional kasebut, coba tulisen tembung kang angel, banjur goleki
ana kamus!
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Lampiran 03
Lembar Ketrampilan
LEMBAR
PENILAIAN KETERAMPILAN
1)
Mragakake paraga ing teks bermain peran..
No.
|
Nama
|
Mragakake paraga ing
teks bermain peran.
|
Butir Soal P1
|
|||||||||||
Ekspresi
|
Vocal
|
Sesuai naskah
|
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2)
Nggawea teks bermain peran.
No.
|
Nama
|
Nggawe teks bermain peran.
|
Butir Soal P2
|
|||||||||||
Isi crita
|
Bahasa
|
Estetika
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik Penilaian (Penafsiran
angka):
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Materi/
Bahan Ajar
A.
Pangerten
Drama mujudake crita gancaran kang ngandharake lelakone
manungsa utawa kahanan tartamtu ditulis kanthi wujud pacaturan lan dipentasake
ing panggung.
B. Titikane
drama :
1.
Wujud
crita kang diandharake nganggo pacelathon lan dipentasake.
2.
Nyritakake
lelakon manungsa utawa kahanan sakiwa tengene manungsa.
3.
Pacelathon
digawe wujud babak 1…. 2…. Lan sateruse.
4.
Kahanan
sakiwa tengene kadadeyan ditulis, lumrahe sajrone tandha kurung.
5.
Amarga
dipentasake, mula merlokake ubarampe pentas.
C. Jinise
Drama:
1.
Komedi
yaiku drama sing ngandharake lelakon kang lucu saengga ndadekake wong kang
nonton ngguyu lan seneng.
2.
Tragedi
yaiku drama kang ngandharake lelakon sing sedhih, nrenyuhakelan ndadekake wong
kang nonton dadi trenyuh, wedi lan nelangsa.
3.
Sendratari
yaiku drama sing wujude seni drama lan tari. Crita drama diwujudake lumantar
gerakan tari kang kairingi gamelan.
4.
Tablo
yaiku drama kang dipentasake lumantar swara saka mburine keber/ panggung.
Paraga ing panggung mung nggambarake lan mragakake wae.
5.
Opera
yaiku drama dipentasake kanthi iringan lelagon lan musik. Yen pamentasan mung
sadhela diarani operet.
6.
Pantomim
yaiku drama sing dipentasake lumantar obahe awak/ isyarat. Alur crita uga
digambarake lumantar gerak.
7.
Dhagelan
yaiku drama kang dipentasake mung kanggo ngguyokake penonton. Dhagelan luwih
prasaja tinimbang komedi.
D. Unsur-Unsur
Kang Ana Ing Drama
Lumrahe
unsur drama padha wae karo karya sastra fiksi liyane. Drama kasusun saka unsur
intrinsik lan ekstrinsik.
1.
Unsur
intrinsik yaiku unsur kang ana ing
sajroning drama.
a.
Tema : Gagasan utama kang diandharake
pangripta utawa pengarang.
b.
Paraga :
Pawongan kang ana ing sajroning
drama.
c.
Pamaragan : watak paraga kang ana ing sajroning drama.
Kanggo mangerteni watake paraga saka pacelathon bisa rong cara.
1)
Saka
tembung-tembung kang diomongake paraga nalika nganakake pacelathon karo paraga
liya.
2)
Saka
tetembungan kang diomongake paraga liya nalika ngomongake dheweke.
d.
Alur : Urut-urutan crita kang ana ing
sajroning drama. Nalika crita diwiwiti nganti paripurna. Alur dhewe diperang
dadi telu yaiku alur maju, mundur lan campuran.
e.
Konflik
: Inti saka drama.
f.
Pepeling : Pesen pangripta kang arep diaturake marang
pamaos. Tujuwane amrih para pamaos nindakake apa kang dikarepake pangripta.
Kanggo bisa nemtokake pesen saka pangripta kudu
1)
Mangerteni
kanthi temen isine crita.
2)
Nggawe
dudutan saka isine crita.
2.
Unsur
ekstrinsik yaiku unsur kang ana ing sanjabane dramananging, nduweni pangaribawa
kang gedhe. Upamane faktor-faktor sosial politik nalika naskah drama
diciptakake, faktor ekonomi, faktor lingkungan pangripta lsp.
Bab-bab sing kudu ditindakake paraga supaya bisa
meranake drama slaras karo dapukane ana ing pamentasan drama yaiku :
1. Maca naskah drama
2. Mahami isi nasakah drama
3. Njiwani watak paraga sing arep
diperanake.
Supaya bisa nggawe naskah drama, ana bab - bab sing
kudu digatekake :
1. Nemtokake tema
2. Nemtokake konflik / masalah
3. Nggawe synopsis
4. Nemtokake kerangka karangan
5. Nemtokake protagonist
6. Nemtokake pungkasan carita
7. Nulis drama.
Gatekna
Drama Tradisional kang ana ing ngisor iki.
Dumadine
Gunung Budheg
ING SAWIJINING OMAH, GEDHEG SING
WIS REYOT SANGISORE PUTHUK, ING SAKIDULE TLATAH KABUPATEN TULUNGGAGUNG.
Kembang
Sore : Kula nuwun ... kukla
nuwun...kula nuwun ... ( karo milang- miling ana ing lambene lawang).
Mbok
Rondha : Mangga, mangga ... badhe madosi
sinten nggih ?
Kembang
Sore : Kula menika mboten madosi
sinten-sinten. Kula menika tiyang ingkang kabur kanginan, tanpa dangka tanpa
kayun.
Mbok
Rondho : Lho, ngono ta. Wis kene mlebu
dhisik kene ( karo nggeret mlebu kembangsore) Wis saiki lungguh kene dhisik.
Iki diombe dhisi ( karo menehi banyu sagelas).
Kembang
Sore : Maturnuwun ( karo ngombe
banyu ) Nuwun sewu kula punapa pareng dherek manggen wonten mriki ?
Mbok
Rondho : Apa kowe gelem manggon ing omah sing wis arep
ambruk ngene iki ?
Kembang
sore : Mboten dados punapa kok, pareng punapa mboten
?
Mbok
Rondho : Ora apa-apa kok, ananging anane ya mung kaya
ngene iki lo ya ...
Kembang
Sore : Inggih, matur sembah nuwun.
JAKA
TAWANG METU SAKA NJERO OMAH KARO MESEM-MESEM.
Jaka Tawang : Mbok, iki sapa lo ? kok ayu buuanget.
Mbok Rondho : Iki Kembang Sore. Kembang Sore iki Jaka
Tawang anakku.
WONG
LORO PADHA SALAMAN
Mbok Rondho : Kembang Sore, kowe gelem ta yen
tak sedulurake karo Jaka Tawang ?
Kembangsore : Inggih, kula purun.
Jaka
Tawang : Iya mbok aku ya
gelem, kok.
Mbok Rondho : Ya wis aku tak neng mburi dhisik, arep nerusake
anggonku masak. Adhine
dikancani dhisik ya!
Jaka
Tawang : Ya, mbok.
JAKA
TAWANG LAN KEMBANG SORE OMONG-OMONGAN NGALOR NGIDUL, NGAYAWARA ORA ANA
JLUNTRUGE. SAYA SUWE SAYA CEDHAK, PANCEN ADHI KARO KAKMASE.SAWIJINING DINA,
WAYAH KEMBANG SORE NYAPU-NYAPU ANA ING LATAR, JAKA TAWANG NYEDHAKI KEMBANG
SORE.
Jaka Tawang :
Kembangsore ...
Kembang Sore : Ana apa ta Kangmas?
Jaka Tawang : Sliramu kuwi pancen ayu tenan...
Kembang Sore : Maturnuwun Kangmas.
Jaka Tawang : Kembangsore , aku arep ngomong bab sing
wigati karo kowe.
Kembang Sore : Ngomong apa ta kangmas ?
Jaka Tawang : Kembang Sore, sejatine aku iki tresna
banget karo sliramu lo Kembang Sore.
Kembangsore : Ya wis samesthine ta Kangmas. Yen kangmas
kuwi ndhuweni rasa tresna
marang
adhine.
Jaka Tawang : Ora tresna sing mangkono kuwi.
Kembang Sore :
Lho. La tresna sing kepriye ta Kangmas ?
Jaka Tawang : Ya tresna wong lanang marang wong wadhon
sing wis dewasa, ngerti apa
piye
?
Kembang Sore : Kangmas, aku lak adhimu ta. Dadi
ya ora kene mangkono.
Jaka Tawang : Iya aku ngerti, ananging kowe kuwi lak dudu
adhiku asli, dadi ya ora dadi
ngapa.
Kembang Sore : Ora bisa kangmas, aku ora bisa
nampa tresnamu. Aku uga tresna marang
sampeyan
ananging mung trenane adhi marang kangmase.
Jaka Tawang :
Pokoke kowe kudu gelem.
Kembang Sore :
Wis ta Kangmas, wis sore iki lho, enggal-enggal adus kana.
Jaka Tawang : Lha tresnaku kepriye ?
Kembang
Sore : Wis ta gampang, mengko
bisa dirembug maneh. Wis sore Kangmas, enggal-enggal adus kana.
Jaka Tawang : Ya wis aku dakadus dhisik ya. (karo mlaku ninggalake Kembang Sore)
SASUWENE
JAKA TAWANG ADUS, KEMBANG SORE TANSAH ORA JENJEM ATINE. AMARGA DHEWEKE ORA
KEPINGIN GAWE KUCIWA ATINE KANGMASE, JAKA TAWANG. DHEWEKE MUTUSAKE KUDU LUNGA
SAKA OMAH KUWI . ORA KESUWEN, SORE IKU UGA, NALIKA JAKA TAWANG LAGI ADUS, KEMBANG SORE MINGGAT SAKA OMAH IKU TANPA
PAMIT KARO MBOK RANDHA.
Jaka Tawang : Kembang Sore... Kembang Sore (karo milang-miling
ing njero lan njaba omah) Kok ora ana ya,
Mbok ... simbok...
Mbok Rondho : Ana apa ta Le, kok bengok-bengok ngono kuwi ?
Jaka Tawang : Kembang Sore nang endi Mbok ?
Mbok Rondho : Lho, mau lak karo awakmu ta Le ?
La kok malah takon mboke.
Jaka Tawang : Iya mbok mau karo aku, ananging mau
daktinggal adus Mbok, banjur dakgoleki kok wis ora ana ta mbok ?
Mbok Rondho : Lho menyang ngendi to Le ? ayo digoleki !
Jaka Tawang : Ayo, Mbok.
WONG
LORO NGGOLEKI KEMBANG SORE SING WIS
MINGGAT SAKA OMAH. ANGGONE NGGOLEKI WIS TEKAN NGENDI-NGENDI . ANANGING ORA ONA
ASILE. PUNGKASANE MBOK RONDHO NGAJAK LEREN JAKA TAWANG ANGGONE NGGOLEKI KEMBANG
SORE.
Mbok
Rondho : Wis Le. Mbok manawa
Kembang Sore pancen wis ora krasan manggon karo awake dhewe.
Jaka Tawang : Ora
mbok, aku kudu pethuk karo Kembang Sore.
Mbok
Rondho : Wis sesuk digoleki
maneh, saiki ayo kita mulih dhisik wae!
BANJUR WONG LORO IKU MULIH BEBARENGAN.
ANA ING OMAH JAKA TAWANG TANSAH KATON SUNTRUT, AMARGA RASA TRESNANE MARANG
KEMBANG SORE GEDHE BAGET. SORE MINGGAT SAKA OMAHE MBOK RONDHO, JAKA TAWANG DADI
LUMUH ANGGONE NYAMBUT GAWE . SABEN DIUTUS MBOKE GOLEK KAYU KAYA ADATE. DHEWEKE
ORA GELEM, GAWEYANE MUNG NGLAMUN ,
POLAHE KAYA WONG ORA WARAS. YEN TURU TANSAH NYEBUT JENENGE KEMBANG SORE.NGANTI
SAWIJINING DINA MBOK RONDHO BINGUNG NGGOLEKI JAKA TAWANG, AMARGA WIS SURUP JAKA
TAWANG DURUNG KATON BALI.
Mbok Rondho : Le... Jaka Tawang... menyang ngendi ta Le kowe kuwi.
(karo nggoleki ing sakiwa tengene omah) Wis yah mene kok durung bali ta Le...
Jaka Tawang... oalah Le..Le...
MBOK
RANDHO NGANTI BINGUNG ANGGONE NGUPADI DUNUNGE JAKA TAWANG. BANJUR MBOK RONDHO
NGGOLEKI JAKA TAWANG MENYANG PANGGONAN SING BIAYASANE KANGGO NGGOLEK KAYU.
Mbok Rondho : Le ... Jaka Tawang... Le Jaka
Tawang...Menyang ngendi ta Le kowe iki ?!.
BANJUR
MBOK RONDHO MUNGGAH ANA ING PUTHUK
Mbok Rondho : Le Jaka Tawang ... Le Jaka Tawang ...
MBOK
RONDHO MERUHI JAKA TAWANG LAGI LUNGGUH ING SADHUWURE PUTHUK. DHEWEKE NGLAMUN
MADHEP NGULON KARO KUDUNGAN CIKRAK.
Mbok Rondho : Le ...Jaka Tawang ...diundang
mboke kok meneng wae ta ... Le ... Jaka Tawang.
Jaka Tawang kok
meneng wae ta ...Jaka tawang diundang mboke kok meneng wae kaya reca ngono ta
Le... Jaka Tawang ... kowe budheg apa piye ta ? Jaka Tawang ...
SANADJAN DIUNDANG MBOK
RONDHO BOLA-BALI, ANANGING JAKA TAWANG ORA MANGSULI BABAR PISAN. BANJUR MBOK
RONDHO NYEDAKI JAKA TAWANG.
Mbok
Rondho : Le diundang mboke kok ora mangsuli blas iki
piye ta ? ( karo nyekel awake Jaka
Tawang, sanalika Mbok Rondho kaget banjur nangis) Hoalah Le ... Le... kowe kok
dadi reca kaya ngene ta Le... Le ...Amarga omonganku sing sembranakowe dadi
reca kaya ngene Le... Le ... Hoalah Jaka Tawang... Jaka Tawang ...mboke njaluk sepura ya Le ...kanggo pangeling-eling mbesuk
yen ana reja rejaning jaman, papan panggonan kene bakal takjenengake Gunung
Budheg....
0 comments:
Post a Comment