RPP BAHASA JAWA
KELAS 7 - KD II - TEKS PROFIL TOKOH
SEMESTER GANJIL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode
Pembelajaran
KELAS 7 - KD II - TEKS PROFIL TOKOH
SEMESTER GANJIL
|
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMP
…………..
Mata
Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi
Pokok : Tokoh
Idola
Alokasi
Waktu : 2
pertemuan (2jp)
______________________________________________________________________
A.
Kompetensi
Inti
1. Menerima,
menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
|
|
3.4
Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dalam teks
profil tokoh atau pahlawan secara lisan dan tulis
|
3.4.1 Menjelaskan struktur teks profil tokoh
3.4.2 Menjelaskan unsur
kebahasaan profil tokoh
3.4.3
Menjelaskan pesan moral teks profil tokoh
|
4.4
Mengapresiasi secara lisan dan
tulis.teks profil tokoh atau pahlawan
|
4.4.1 Menulis teks profil tokoh atau pahlawan sesuai
petunjuk guru.
4.4.2 Membaca teks profil tokoh atau pahlawan.
4.4.3
Menanggapi isi teks profil tokoh atau pahlawanyang dibaca temannya.
4.4.2 Menceritakan relevansi pesan moral profil
tokoh atau pahlawan dalam kehidupan
sehari-hari.
|
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan
I
1. Menjelaskan struktur teks tokoh idola menggunakan bahasa jawa dengan tepat dan penuh tanggung jawab.
2. Melalui kegiatan
diskusi dengan kerja sama peserta didik menjelaskan unsur kebahasaan teks profil tokoh menggunakan bahasa Jawa dengan benar dan santun. 3.
3. Setelah membaca teks tentang profil tokoh berbahasa Jawa, peserta didik dapat menjelaskan pesan moral teks profil
tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa dengan benar dan santun.
Pertemuan II
1.Setelah diberi contoh teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa, peserta didik dapat menulis teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa sesuai tema dengan baik dan penuh
tanggung jawab.
2.Setelah menulis teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa, peserta didik dapat membaca indah
teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa dengan baik dan santun.
3.Setelah membaca teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa, peserta didik dapat menanggapi isi teks profil tokoh atau
pahlawan berbahasa Jawa yang dibacakan temannya dengan kalimat yang santun.
4.Setelah membaca teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa, peserta didik dapat menceritakan
kembali relevansi pesan moral teks pusi berbahasa Jawa dalam kehidupan
sehari-hari dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Fokus Penguatan Karakter :
Tanggung jawab, santun, jujur.
D. Materi Pembelajaran
·
Materi Pengetahuan
1. Teks
profil tokoh atau pahlawan
2. Struktur teks profil tokoh atau pahlawan
3. Unsur kebahasaan teks profil tokoh atau pahlawan
4. Pesan moral dalam teks profil tokoh atau pahlawan
·
Materi Keterampilan
1. Teknik menulis teks profil tokoh atau pahlawan.
2. Teknik membaca
indah teks profil tokoh atau pahlawan
3. Teknik menanggapi teks profil
tokoh atau pahlawan.
` 4. Teknik
menceritakan kembali.
5. Relevansi
pesan moral dalam teks profil tokoh atau
pahlawan dengan kehidupan sehari-hari.
E. Metode
Pembelajaran
1.
Pendekatan saintifik/Kontekstual
-
Mengamati
-
Menanya
-
Mengumpulkan
-
Mengasosiasi
-
Mengkomunikasikan
2.
Discovery learning
F.
Model : Pembelajaran
berbasis teks.
-
Membangun konteks (kegiatan awal)
-
Pemodelan teks (mengamati)
-
Bekerja kelompok
-
Bekerja individu
-
G.
Teknik Pembelajaran :
-
Ceramah
-
Tanya jawab,
- Diskusi
- Praktek
- Pemberian tugas.
H. Media,Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.
Media:
·
Contoh teks tokoh idola berjudul “R.A Kartini”.
(terlampir)
·
Penayangan
materi pembelajaran menggunakan media audio visual.
2.
Alat:
·
Laptop dan LCD
·
Poster bergambar
objek
·
Lembar kerja
Siswa
3.
Sumber Belajar:
·
Hadi, Samsul
dkk.2014. Kirtya Basa. Surabaya.
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
·
Ismukaca. 2014. Mumpuni
Basa Jawa 1. Surabaya. Nilam Media
·
Kamus Pepak Basa
Jawa
·
Majalah Bahasa
Jawa (Penjebar Semangat, Jaya Baya)
·
Media Informasi
berbasis Internet
I. KKM
: 75
J. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU
|
Pendahuluan
|
· Guru mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, mengabsen kehadiran dan siswa dikondisikan untuk
siap belajar teks profil tokoh idola.
· Guru melakukan apersepsi dengan bertanya
jawab kepada siswa mengenai idola siswa. Misalnya tokoh pahlawan yang menjadi
idola siswa.
· Guru memberi
motivasi belajar peserta didik mengenai
manfaat belajar teks profil
tokoh idola.
· Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
· Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilakukan dan
tagihan penilaian.
|
10 menit
|
Kegiatan inti
|
Peserta didik bersama guru
melakukan pembelajaran berbasis saintifik dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengamati
·
Peserta didik membaca teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa
berjudul “S.K. Trimurti” dengan penuh tanggung jawab.
·
Peserta didik menyimak teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa
berjudul “S.K. Trimurti” dengan penuh tanggung jawab.
2. Menanya
(Pertanyaan/identifikasi masalah)
·
Peserta didik bertanya tentang struktur teks profil
tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul“S.K. Trimurti” dengan penuh percaya diri.
·
Peserta didik
bertanya tentang unsur kebahasaan teks profil
tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul“S.K. Trimurti” dengan penuh percaya diri.
·
Peserta didik
bertanya tentang pesan moral teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa
berjudul “S.K. Trimurti” dengan percaya diri dan santun.
3. Menalar/mengeksplorasi
(Pengumpulan data)
·
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang struktur teksprofil tokoh
atau pahlawan berbahasa Jawa melalui kegiatan tanya jawab dengan santun dan disiplin.
·
Peserta didik mengumpulkan
informasi tentang unsur kebahasaan
teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa dengan berdiskusi secara kekeluargaan.
·
Peserta didik mengumpulkan
informasi tentang pesan moral teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa
melalui kegiatan membaca dengan penuh tanggung jawab.
4. Mengasosiasi
(Pengolahan data)
·
Peserta didik menganalisis struktur
teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa dengan penuh tanggung jawab.
·
Peserta
didik menyimpulkan unsur kebahasaan
teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa dengan penuh tanggung jawab.
·
Peserta didik
menghubungkan pesan moral yang terkandung di dalam profil tokoh idola dengan kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa jawa yang santun dan penuh tanggung
jawab tanggung jawab.
5. Mengomunikasikan
(Pembuktian)
·
Peserta didik
memehami cara menyunting teks profil tokoh idola dan beberapa
peserta
didik maju menyampaikan hasil suntingan mereka di depan
kelas dengan percaya diri dan bertanggung jawab.
|
40 menit
|
Evaluasi
|
·
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru yang berkaitan dengan konsep menyunting dan menanggapi
hasil suntingan teks paragraf deskripsi berbahasa Jawa dengan santun.
|
5 menit
|
Penutup
|
·
Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran
tentang struktur teks dan unsur kebahasaan dalam teks profil tokoh idola
penuh tanggung jawab.
·
Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana
tindak lanjut pembelajaran, dengan pemberian tugas dengan penuh tanggung jawab.
·
Guru mengajak peserta didik
mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·
Guru mengucap salam penutup.
|
5 menit
|
Pertemuan II
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
WAKTU
|
Pendahuluan
|
·
Guru
mengkondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan menyapa siswa, siswa dikondisikan untuk
siap belajar.
· Guru melakukan apersepsi dengan bertanya
jawab kepada siswa mengenai pembelajaran
teks deskripsi pada pertemuan
sebelumnya.
· Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai manfaat materi belajar teks profil tokoh idola..
· Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Guru
menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilakukan dan
tagihan penilaian.
|
10 menit
|
Kegiatan
inti
|
Peserta didik bersama guru
melakukan pembelajaran berbasis saintifik dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengamati
·
Peserta didik mengamati rekaman
pembacaan profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa.
2. Menanya
(Pertanyaan/identifikasi masalah)
·
Peserta didik menanya
penampilan pembaca profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa dengan penuh
percaya diri.
3. Menalar/mengeksplorasi
(Pengumpulan data)
·
Peserta didik
mencari konsep tentang teknik menulis teks profil tokoh idola berbahasa Jawa
secara mandiri dengan santun
dan tanggung jawab.
4. Mengasosiasi
(Pengolahan data)
·
Peserta didik menulis (membuat) teks profil tokoh idola berbahasa Jawa
secara mandiri (kerja mandiri) dengan penuh tanggung jawab.
5. Mengomunikasikan
(Pembuktian)
·
Peserta didik
memehami cara menulis teks profil tokoh idola berbahasa Jawa
secara mandiri.
·
Peserta didik
maju menyampaikan hasil penulisan teks profil tokoh idola yang dibuatnya dengan percaya diri dan bertanggung jawab.
|
40 menit
|
Evaluasi
|
·
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru yang berkaitan dengan cara menulis
teks profil tokoh
idola
berbahasa Jawa secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan santun.
|
5 menit
|
Penutup
|
·
Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran
tentang cara menulis teks profil tokoh idola berbahasa Jawa
secara mandiri dengan penuh
tanggung jawab.
·
Guru mengajak peserta didik
mengucap syukur agar ilmunya bermanfaat.
·
Guru mengucap salam penutup.
|
5 menit
|
Penilaian
1.
Teknik
Penilaian
a.
Penilaian
sikap dilakukandengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak langsung.
b.
Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c.
Penilaian
keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
2.
Instrumen
Penilaian
a.
Instrumen jurnal
Contoh:
Jurnal
Perkembangan Sikap Spiritual
Nama
Sekolah : SMP Negeri 1 Gondang
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun
pelajaran : 2019/ 2020
No
|
Waktu
|
Nama
Siswa
|
Catatan Perilaku
|
Butir Sikap
|
1
|
|
|
·
|
|
|
|
|
|
|
Jurnal
Perkembangan Sikap Sosial
Nama
Sekolah : SMP Negeri 1 Gondang
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun
pelajaran : 2019/ 2020
‘No
|
Waktu
|
Nama
Siswa
|
Catatan Perilaku
|
Butir Sikap
|
1.
|
|
|
|
|
2
|
dst.
|
|
|
|
1.
Penilaian Pengetahuan
No
|
Indikator
|
Rubrik Penilaian
|
Butir Instrumen
|
|
Menjelaskan struktur teks profil tokoh
atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
|
Menentukan unsur kebahasaan teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
|
Menjelaskan makna kata sukar dalam
teks profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
|
Menjawab pertanyaan terkait isi teks
profil tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
|
Menyimpulkan isi teks profil tokoh
atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
Tes Lisan :
Menilai pemahaman perserta didik
tentang pesan moral yang terdapat dalam teks profil tokoh atau
pahlawanberbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
|
|
Menjelaskan pesan moral teks profil
tokoh atau pahlawan berbahasa Jawa berjudul “S.K. Trimurti”
|
|
|
Instrumen: lihat Lampiran 02.
1. Keterampilan
a. Teknik
Penilaian : P1= Evaluasi Produk dan
P2= evaluasi unjuk kerja
b. Bentuk
Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
No
|
Indikator
|
Rubrik Penilaian
|
Butir Instrumen
|
1.
2.
3.
|
Peserta
didik menyajikan hasil apresiasi dalam bentuk karya tulis sederhana.
Peserta
didik membuat teks profil tokoh atau pahlawan
Peserta
didik membaca teks profil tokoh atau pahlawan buatannya
|
|
|
Instrumen: lihat
Lampiran 03
Kunci Jawaban
NILAI =
(Skor yang didapat/Skor maks) x 100
Mojokerto, 16 Juli 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Bahasa Jawa
………….
Nip. …………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
(1)
Materi/
Bahan Ajar
(2)
Alat
Evaluasi. (Contoh)
Lampiran 01
Lembar
Pengamatan Diri
1.
Wenehana tanda centang (√) ing
andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo kanyatan sing koklakoni.
2. Katrangan
kanggo mbiji pakulinan (kebiasaan):
5 =
ajeg
4 = kerep
3 =
arang-arang
2 =
tau
1 =
blas
2.
Lembar Pengamatan
No.
|
Aspek penilaian
|
Kriteria
|
||||
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
a. Kulina donga (ngucap/nulis krana Gusti Kang Maha
Kuwasa) sadurunge miwiti blajar basa Jawa
|
|
|
|
|
|
b. Kulina migunakake basa Jawa kanggo ngomong karo sapa
bae (guru, kanca) nalika jam pelajaran Basa Jawa.
|
|
|
|
|
|
|
c. Kulina ngetrapake tata krama nalika srawung karo
kancane
|
|
|
|
|
|
|
d. Kulina ngetrapake tatakrama nalika matur karo
gurune.
|
|
|
|
|
|
|
2
|
· Jujur
nalika njawab pitakon-pitakon ngenani wacanaprofil tokoh manut panemune dhewe.
|
|
|
|
|
|
3
|
· Tanggungjawab
marang tugas pribadi
· Tanggungjawab
marang tugas kelompok.
|
|
|
|
|
|
4
|
· Ngurmati
panemune wong liya nalika diskusi.
· Migunakake
tembung kang pas (ora kasar lan kemproh) nalika ngomong lan takon ing
diskusi.
|
|
|
|
|
|
5
|
· Nggatekake
nalika nyemak teks profil tokoh.
· Tertarik,
pingin ngerti lansinauteks profil tokoh.
|
|
|
|
|
|
..............,
................2019
........................................
Lampiran 02
Lembar Pemgetahuan
A.
Teks
Profil Tokoh
Teks profil tokoh
ing ngisor iki wacanen kanthi trep!
RADEN
AJENG KARTINI
Raden Ajeng Kartini miyos tanggal 21 April 1879 ing
Jepara, Jawa Tengah. Panjenengane isih klebu golongan kaum bangsawan, jalaran
Raden Ajeng Kartini putrane nupati Jepara kang asma Raden Mas Adipati Ario
Sosrodiningrat lan ibune asma M.A Ngasirah. Raden Ajeng Kartini kuwi putra
pambarep, kagungan adhi loro yaiku Raden Ajeng Kardinah lan Raden Ajeng
Rukmini.
Raden Ajeng Kartini sekolah ana ing
ELS (Europe Lagere School). Ing
pasinaon piyambake klebu murid sing sregep. Sasuwene sinau ing ELS uga nyinaoni
basa Walanda, mula Raden Ajeng Kartini bisa nguwasani basa Walanda kanthi
becik. Nanging emane, sawise umur 12 taun Kartini kudu ninggalake pamulangan,
jalaran kudu dipingit. Raden Ajeng Kartini nelangsa banget. Arep nulak ora
wani, piyambake wedi diarani ora ngerti adat. Kabeh mau dilakoni kanthi
susahing ati. Kanggo nglipur ati, kartini nglumpukake buku-buku pelajaran lan
buku pengetahuan umum kanggo wacan nalika dina-dinane krasa sepi. Saben dina
penggaweane maca lan maca kanthi dikancani abdi kinasihe.
Maca malih dadi hobi. Ora mung buku
wae sing diwaca, nanging surat kabar uga diwaca. Menawa ana bab-bab sing ora
dingerteni Kartini nyuwun pirsa marang Ramane. Amarga sregep maca wawasane
tambah akeh. Kartini ngerti yen para wanita Eropa kuwi wis maju, pikirane maju,
lan wawasane jembar. Raden Ajeng Kartini nduweni pepenginan amrih wanita
Indonesia uga maju, ora mung dadi kanca wingking wae. Raden Ajeng Kartini
nglumpukake kanca-kancane kanggo diwulang nulis lan maca. Ing sela-selane wektu
kuwi Kartini asring nulis layang kanggo kanca-kancane sing ana ing negara
Walanda. Panjenengane uga nulis surat kagem Mr.J.H Abendanon supaya diparingi
beasiswa kanggo sekolah menyang Walanda.
Raden Ajeng Kartini klakon oleh
beasiswa, nanging emane ora dilakoni, jalaran ing wektu iku uga kartini kudu
manut wong tuwane dinikahake karo Bupati Rembang kang sesilih Raden Adipati
Joyodiningrat. Sawise krama panjenengane kudu ndherek kakunge menyang Rembang.
Ing Rembang Raden Ajeng Kartini ngedekake sekolah wanita kang disengkuyung
dening garwane.
Tanggal 13 September 1904 Raden
Ajeng Kartini mbabarake putra kakung sing diparingi jeneng Soesalit
Djoyodiningrat. Tanggal 17 September 1904 Raden Ajeng Kartini seda ing yuswa 25
taun. Ndeleng semangate Raden ajeng kartini, taun 1912 ing Semarang didegake
sekolah wanita dening yayasan Kartini sing dipimpin dening kaluwarga Van
Deventer. Banjur kasusul ing Surabaya, Madiun, Cirebon lan dhaerah-dhaerah
liyane. Sasedane Raden ajeng Kartini, Mr. J.H Abendanon nglumpukake surat-surat
sing tau dikirimake RA Kartini marang kanca-kancane sing ana ing eropa lan
didadekake buku. Buku kasebut diwenehi irah-irahan “Door Duisternis Tot Light”
sing tegese “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Para wanita Indonesia wis padha
maju, pendhidhikane akeh sing dhuwur, pegaweane sing sejajar karo para priya.
Kabeh mau ora liya amarga kena daya semangate Raden Ajeng Kartini. Ide-ide,
gegayuhan lan semangate Raden Ajeng Kartini didadekake inspirasi, dituladha
dening para wanita Indonesia supaya dadi wong pinter, pinunjul, nanging ora
ninggalake kodrat kadidene wanita.
· Nggawea kelompok, saben kelompok dumadi saka 2-3 anggota.
· Temtokna sapa sing dadi ketua kelompok
· Tugase ketua kelompok, mimpin anggota kelompok
kanggo ngayahi kewajibane kanthi jujur,
tanggung jawab lan santun.
· Tugase kelompok, diskusi kanggo nggarap kabeh
gladhen .
· Asile diskusi ditulis ana lembar kerja.
· Asile diskusi dipaparake ana ngarep kelas.
|
Nama :
.............................
Kelas/No
absen : ................
Gladhen 1
a.
Pitakon ing
ngisor iki wangsulana!
Tuladha
:
· Apa
irah-irahane wacan sing wis kokwaca ing ndhuwur?
Irah-irahane
wacan ing ndhuwur “ R.A Kartini”
1. Sapa
R.A Kartini kuwi?
2. Ing
kutha ngendi Raden Ajeng Kartini miyos?
3. Sapa
asmane ramane Raden Ajeng Kartini?
4. Geneya
R.A Kartini kok ora nerusake sekolahe?
5. Apa
sing ditindakake Raden Ajeng Kartini ing mangsa pingitan?
6. Sawise
maca teks “Raden Ajeng Kartini”, patuladhan apa sing kojupuk?
7. Apa
bedane adat pakulinan wanita jaman biyen karo saiki?
8. Tanggal
pira daupe S.K Trimurti klawan Sayuti Melik? Andharna muturut pawasmu saka
wacan ing ndhuwur!
Gladhen 3 : dhiskusikna karo kanca-kancamu!
1. Kepriye
sejatine gegayutane Pandhawa lan Kurawa?
2. Coba
gambarake silsilahe kaluargane Pandhawa lan Kurawa
3. Amanat
apa sing bisa didudut saka dumadine paparangan sing kagelar antara Pandhawa
lan Kurawa?
4.
Tulisen isine wacan mau mawa basa sing
komunikatif!
|
B.
Pratelan/andharan
(pernyataan) ing ngisor iki yen bener wenehana tanda B, yen salah wenehana tanda S.
1.
R.A kartini
tokoh pergerakan nasional . (B/S)
2. R.A
Kartini miyos tanggal 21 April 1879. (B/S)
3. R.A
Kartini sekolah ana ing Indonesia (B/S)
4. R.AKartini
seda 17 Agustus 1945. (B/S)
5. R.A
kartini . (B/S)
C.
Ing ngisor iki
ana teks profil tokoh sing durung sempurna, coba ganepana nganggo
tembung-tembung sing trep!
Raden Ajeng Kartini …. tanggal 21
April 1879 ing Jepara, Jawa Tengah. Panjenengane isih klebu golongan ………,
jalaran Raden Ajeng Kartini putrane nupati Jepara kang asma Raden Mas
Adipati Ario Sosrodiningrat lan ibune asma M.A Ngasirah. Raden Ajeng
Kartini kuwi putra ……., kagungan adhi loro yaiku Raden Ajeng Kardinah lan
Raden Ajeng Rukmini. Raden Ajeng Kartini sekolah ana ing ELS (Europe Lagere School). Ing pasinaon
piyambake klebu murid sing sregep. Sasuwene sinau ing ELS uga nyinaoni basa
Walanda, mula ………... bisa nguwasani basa Walanda kanthi becik. Nanging
emane, sawise umur 12 taun Kartini kudu ninggalake pamulangan, jalaran kudu
dipingit.
|
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Lampiran 03
Lembar
Pengamatan Portofolio
Hasil Tulisan
Nama :
.............................
Kelas/No
absen : ................
Wenehana
tandha centhang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo
kanyatan sing kokamati, tulisane kancamu.
(1)
Gawea karangan profil tokoh kanthi tema “Kepahlawanan”!
No.
|
Nama
|
Mengarang Profil tokoh atau pahlawan
Modern
|
Butir Soal C1
|
|||||||||||||||
Diksi
|
Kalimat
|
Isi
|
Bahasa
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(2)
Wacanen teks
profil tokoh utawa pahlawan asil karanganmu ana ngarep kelas!
|
Nama
|
Membaca Ekspresif Profil tokoh atau pahlawan Modern
|
Butir Soal C2
|
|||||||||||||||
Intonasi
|
Ekspresi
|
Gesture/Gerak
|
Bahasa
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik/
Penafsiran angka : 1. kurang, 2. cukup, 3. baik, 4. amat baik
(3)
Andharna apa isi teks
profil tokoh kuwi lan pesan moral apa kang ana sajrone teks kasebut!
No.
|
Nama
|
Apresiasi teks profil tokoh utawa pahlawan modern
|
Butir Soal C3
|
|||||||||||||||
Analisis
|
Isi
|
Penyampaian
|
Pendapat
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik/ Penafsiran angka : 1. kurang, 2. cukup, 3. baik, 4. amat baik
..............,
.................2019
Pengamat,
.....................................
LAMPIRAN
MATERI/ BAHAN AJAR
- Kawruh Sastra
RADEN
AJENG KARTINI
Raden Ajeng Kartini miyos tanggal 21 April 1879 ing
Jepara, Jawa Tengah. Panjenengane isih klebu golongan kaum bangsawan, jalaran
Raden Ajeng Kartini putrane nupati Jepara kang asma Raden Mas Adipati Ario
Sosrodiningrat lan ibune asma M.A Ngasirah. Raden Ajeng Kartini kuwi putra
pambarep, kagungan adhi loro yaiku Raden Ajeng Kardinah lan Raden Ajeng
Rukmini.
Raden Ajeng Kartini sekolah ana ing
ELS (Europe Lagere School). Ing
pasinaon piyambake klebu murid sing sregep. Sasuwene sinau ing ELS uga nyinaoni
basa Walanda, mula Raden Ajeng Kartini bisa nguwasani basa Walanda kanthi
becik. Nanging emane, sawise umur 12 taun Kartini kudu ninggalake pamulangan,
jalaran kudu dipingit. Raden Ajeng Kartini nelangsa banget. Arep nulak ora
wani, piyambake wedi diarani ora ngerti adat. Kabeh mau dilakoni kanthi
susahing ati. Kanggo nglipur ati, kartini nglumpukake buku-buku pelajaran lan
buku pengetahuan umum kanggo wacan nalika dina-dinane krasa sepi. Saben dina
penggaweane maca lan maca kanthi dikancani abdi kinasihe.
Maca malih dadi hobi. Ora mung buku
wae sing diwaca, nanging surat kabar uga diwaca. Menawa ana bab-bab sing ora
dingerteni Kartini nyuwun pirsa marang Ramane. Amarga sregep maca wawasane
tambah akeh. Kartini ngerti yen para wanita Eropa kuwi wis maju, pikirane maju,
lan wawasane jembar. Raden Ajeng Kartini nduweni pepenginan amrih wanita
Indonesia uga maju, ora mung dadi kanca wingking wae. Raden Ajeng Kartini
nglumpukake kanca-kancane kanggo diwulang nulis lan maca. Ing sela-selane wektu
kuwi Kartini asring nulis layang kanggo kanca-kancane sing ana ing negara
Walanda. Panjenengane uga nulis surat kagem Mr.J.H Abendanon supaya diparingi
beasiswa kanggo sekolah menyang Walanda.
Raden Ajeng Kartini klakon oleh
beasiswa, nanging emane ora dilakoni, jalaran ing wektu iku uga kartini kudu
manut wong tuwane dinikahake karo Bupati Rembang kang sesilih Raden Adipati
Joyodiningrat. Sawise krama panjenengane kudu ndherek kakunge menyang Rembang.
Ing Rembang Raden Ajeng Kartini ngedekake sekolah wanita kang disengkuyung
dening garwane.
Tanggal 13 September 1904 Raden
Ajeng Kartini mbabarake putra kakung sing diparingi jeneng Soesalit
Djoyodiningrat. Tanggal 17 September 1904 Raden Ajeng Kartini seda ing yuswa 25
taun. Ndeleng semangate Raden ajeng kartini, taun 1912 ing Semarang didegake
sekolah wanita dening yayasan Kartini sing dipimpin dening kaluwarga Van
Deventer. Banjur kasusul ing Surabaya, Madiun, Cirebon lan dhaerah-dhaerah
liyane. Sasedane Raden ajeng Kartini, Mr. J.H Abendanon nglumpukake surat-surat
sing tau dikirimake RA Kartini marang kanca-kancane sing ana ing eropa lan
didadekake buku. Buku kasebut diwenehi irah-irahan “Door Duisternis Tot Light”
sing tegese “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Para wanita Indonesia wis padha
maju, pendhidhikane akeh sing dhuwur, pegaweane sing sejajar karo para priya.
Kabeh mau ora liya amarga kena daya semangate Raden Ajeng Kartini. Ide-ide,
gegayuhan lan semangate Raden Ajeng Kartini didadekake inspirasi, dituladha
dening para wanita Indonesia supaya dadi wong pinter, pinunjul, nanging ora
ninggalake kodrat kadidene wanita.
B. KAWRUH BASA
1. Ater-Ater
Ater-ater
iku imbuhan kang dununge ing kiwaning tembung utawa ing ngarep tembung.ing ngelmu
basa ater-ater lumrah sinebut awalan
utawa prefiks. Ater-ater basa Jawa
cacahe ana pirang-pirang, yaiku ater-ater anuswara, ater-ater a-, ka-, ke-,
di-, sa-, lan pa-. pi-, pri-, pra-, tar-, kuma-, kami-, lan kapi-. Ater-ater
iku panulise tansah sumambung utawa tansah gandheng karo tembung linggane.
2.
Ater-ater
anuswara
Anuswara
utawa swara irung (nasal) ing Basa Jawa bisa dadi ater-ater.Ater-ater anuswara
utawa ater-ater A- iki meh padha karo awalan meng- (meN-) basa Indonesia. Kang
kalebu ater-ater anuswara yaiku m-, n-, ng-, lan ny-. Tembung-tembung lingga
kang apurwa aksara p,w,t,th,c,k lan s yen diwuwuhi ater-ater anuswara ing
purwaning tembung iku bakal luluh.
0 comments:
Post a Comment