Tuesday 13 February 2018

Cerita Ibu Dasamuka/ Rahwana

Posted by ilmu dasar kehidupan On 01:12 | No comments
Alap-Alap Sukesi


Lakon ini oleh sebagian dalang disebut Sastrajendra. Prabu Sumali mengumumkan sayembara untuk mencari calon suami putrinya, yaitu Dewi Sukesi. Siapa saja yang berhasil mengalahkan adiknya yang berwujud raksasa yang bernama Jambumangli dan yang dapat menjabarkan  ilmu Sastra Jendra Pangruwating Diyu, akan dapat menjadi suami Dewi Sukesi.
Di Kerajaan Lopakapala, Prabu Danapati ingin menyunting Dewi Sukesi menjadi istrinya. Kamudian ayahnya bersedia melamar Dewi Sukesi untuk dinikahkan dengan anaknya.  Karena itu adalah keinginan anak tercinta maka Begawan Wisrawa  berjanji dan langsung  berangkat ke Alengka untuk mengikuti sayembara.
Namun sebelum melamar Dewi Sukesi, Begawan Wisrawa harus melawan Jambumangli dulu. Karena kesaktian Begawan Wisrawa, maka Jambumangli dapat dikalahkan dengan mudah. Kemudian dia menyanggupi syarat kedua yakni menjabarkan ilmu sastra jindra hayuningrat pangruwating diyu. Karena ilmu yang akan dijabarkan adalah ilmu rahasia, maka Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi harus berada di ruang tertutup.
Akhirnya Begawan Wisrawa pun mengajarkan ilmu Sastra Jendra Pangruwating Diyu. Dewi Sukesi yang merasa sudah mengerti ilmu itu akhirnya mau menerima lamaran Begawan Wisrawa. Namung dia sangat kecewa karena Begawan Wisrawa ternyata melamarkan untuk anaknya. Dewi Sukesi tidak mau melanggar janjinya, karena dia hanya akan mau menerima lamaran dari orang yang mengajarinya ilmu Sastra Jendra Pangruwating Diyu, yaiu Begawan Wisrawa, bukan anaknya.
Karena rayuan dari Dewi Sukesi, Begawan Wisrawa pun akhirnya luluh dan melanggar apa yang dia janjikan kepada Prabu Danapati, anaknya. Dia akhirnya menikah dengan calon menantunya sendiri. Kemudian pada suatu hari Dewi Sukesi pun melahirkan anak dari Begawan Wisrawa. Namun yang lahir bukan berwujud manusia, tapi dumpalan darah yang berwarna merah (abang), hitam (ireng), kuning, dan putih. Kemudian Begawan Wisrawa berdoa kepada Tuhan agar mengubah bentuk gumpalan daging tersebut. Kemudian berubahlah wujud dari keempat gumpalan daging tersebut. Gumpalan pertama berwarna merah (abrit) menjadi bayi laki-laki yang mempunyai gigi taring yang kecil, kemudian diberi nama Rahwana, gumpalan daging kedua yang berwarna hitam dan paling besar berubah menjadi bayi laki-laki yang bertelinga besar yang diberi nama Kumbakarna, gumpalan daging yang ketiga berwarna kuning menjadi bayi perempuan berambut gimbal, dan jempol tangannya berkuku panjang yang diberi nama Sarpa Kenaka, dan gumpalan daging yang terakhir berwarna putih menjadi bayi yang banyak gerak dan diberi nama Gunawan Kuntha Wibisana.

Berita menikahnya Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi akhirnya sampai ke telinga Prabu Danapati di Lokapala. Hal ini membuatnya geram dan berniat membunuh ayahnya sendiri yang dianggapnya berkhianat dan melanggar perkataannya sendiri. Namun setelah bertemu ayahnya di Alengka dia tidak jadi membunuh ayahnya. Begawan Wisrawa sudah meminta maaf atas kesalahannya dan bersedia dihukum mati oleh Prabu Danapati, namun Prabu Danapati tidak tega dan minta maaf kepada ayahnya karena berniat membunuh ayahnya sendiri. Dia pun merestui hubungan ayahnya dengan Dewi Sukesi. 

0 comments:

Total Pageviews

anti block

G.ads